Warung Nasi Angin, Kuliner Malam Khas Tabanan Bali

Meskipun ada nama anginnya, tapi mengenyangkan lho!

Tabanan, IDN Times - Bagi yang suka kuliner dan kebetulan lewat Kabupaten Tabanan di Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk, tepatnya Desa Sembung Merangi, Kecamatan Kerambitan bisa mampir dulu ke Warung Nasi Angin.

Warung ini menawarkan nasi campur dengan harga terjangkau, hanya Rp12.000 per porsinya. Warung Nasi Angin sendiri populer bagi para pengemudi yang biasanya melewati Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk pada malam hari. Bisa banget nih jadi rekomendasi destinasi kuliner kamu selama di Bali.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Kuliner di Kota Tabanan Bali, Terjangkau

Baca Juga: Laklak Beras Merah, Penganan Favorit di Jatiluwih

1. Warung Nasi Angin sudah ada sejak tahun 1960-an

Warung Nasi Angin, Kuliner Malam Khas Tabanan BaliMenu yang ditawarkan Warung nasi Angin di Kabupaten Tabanan. (Dok.IDN Times/Istimewa)

Pemilik Warung Nasi Angin, I Nengah Rahmandi Putra, menceritakan nama Angin diambil dari nama ayah mertuanya, An Gin, yang pertama kali berjualan nasi pada tahun 1960-an. Rahmandi beranggapan, pelanggan ayah mertuanya itu ingin memudahkan pelafalan nama warung tersebut menjadi Angin. Sehingga jadilah nama Warung Nasi Angin.

Sebelum di tempat yang sekarang (Desa Sembung Merangi), awalnya Warung Nasi Angin berada di wilayah Desa Meliling, tepat di pinggir jalan utama.

Ayah mertuanya sengaja buka warung pada malam hari untuk menyasar pembeli dari para sopir truk yang melewati akses Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk. Sehingga warung ini buka di malam sampai pagi hari.

2. Lauknya berupa olahan daging babi

Warung Nasi Angin, Kuliner Malam Khas Tabanan BaliTampilan makanan di Warung nasi Angin, Kabupaten Tabanan. (Dok.IDN Times/Istimewa)

Menu dari Warung Nasi Angin menyediakan menu makanan yang cukup sederhana. Terdiri dari nasi putih, dendeng daging babi, daging babi sisit, mi goreng, dan soto babi.

Pada awalnya, ayah mertua Rahmandi membuat menu olahan daging sapi. Namun kemudian diganti dengan olahan daging babi sampai sekarang. Rahmandi menyebutkan, Nasi Angin ini sangat menarik karena seluruh lauknya menggunakan bahan yang segar. Mereka bahkan menyembelih babi pada malam sebelumnya.

Warung Nasi Angin, Kuliner Malam Khas Tabanan BaliWarung Nasi Angin di Kabupaten Tabanan (instagram.com/wr_nasiangin)

Karena menggunakan bahan segar, maka proses memasaknya dimulai sejak pukul 03.30 Wita. Proses awalnya dimulai dari pengolahan daging babi menjadi dendeng manis, babi sisit, dan soto babi. Setelah pukul 08.00 Wita, proses pengolahan dagingnya sudah selesai, dan dilanjutkan dengan proses memasak nasi.

"Untuk memasak lauk dan nasinya, masih menggunakan kayu bakar. Sehingga rasa makanan yang kami jual tetap konsisten," ungkap Rahmandi beberapa waktu lalu.

3. Warung Nasi Angin kini buka siang hari sejak pandemik

Warung Nasi Angin, Kuliner Malam Khas Tabanan BaliWarung Nasi Angin di Kabupaten Tabanan (instagram.com/wr_nasiangin)

Target konsumen Warung Nasi Angin awalnya para sopir truk yang melewati Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk pada malam hari. Namun setelah pandemik, warung ini mulai buka pukul 12.00 Wita hingga 22.00 Wita.

Dalam satu hari, Rahmandi bisa menghabiskan sampai 15 kilogram daging babi. Untuk harga Rp12 ribu per porsi, pelanggan sudah mendapatkan satu porsi nasi dan lauk beserta kuah soto.

Warung Nasi Angin, Kuliner Malam Khas Tabanan BaliProses memasak menu nasi angin di Warung Nasi Angin, Kabupaten Tabanan. (instagram.com/wr_nasiangin)

Rahmandi mengaku tidak banyak mengubah jenis menu di Warung nasi Angin sejak dirintis oleh ayah mertuanya. Rahmandi, ke depannya akan menyerahkan pengelolaan Warung Nasi Angin kepada kedua anaknya.

Ia justru berharap konsepnya menyesuaikan kondisi sekarang, yaitu memiliki banyak jenis menu lainnya. Sehingga Warung Nasi Angin nantinya bisa menjadi alternatif destinasi kuliner Bali, ada tempat untuk bersantai dan nongkrong bagi pelanggannya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya