Swish Swish! Segarnya Shabu-shabu di Nagisa, Tawarkan Rasa Autentik

Sajian khusus dari Chef Goda di Hotel Nikko Bali Benoa Beach

Tiga slices ikan salmon, satu piring tofu dan aneka sayur segar, udon, seloyang daging sapi diiris tipis, satu per satu disajikan di atas meja kami. Kesegarannya langsung terasa. Saat slice daging sapi dimasukkan ke dalam nabemono hotpot, kami hanya perlu swish swish! Alias, tak perlu lama dicelupkan dan bisa langsung dinikmati.  

Badung, IDN Times -  Restoran Nagisa Izakaya Bali menyuguhkan sajian shabu-shabu dengan kesegaran dan sensasi rasa yang autentik. Ikan langsung dibeli dari nelayan di Pantai Kedonganan, Kabupaten Badung, pada hari yang sama saat penyajian. Air dalam nabemono hotpot juga tak dibubuhi bumbu tambahan apa pun. Menurut Chef Katsumi Goda, begitulah sajian shabu-shabu yang seharusnya. 

Seperti apa keunikan sajian shabu-shabu Restoran Nagisa di Hotel Nikko Bali Benoa Beach? Cek yuk di bawah ini!

Baca Juga: 5 Warung Bubur Bali di Denpasar, Kuahnya Gurih

1. Kesegaran ikan sangatlah menentukan kualitas dalam penyajian

Swish Swish! Segarnya Shabu-shabu di Nagisa, Tawarkan Rasa AutentikChef Katsumi Goda saat memperkenalkan Shabu-shabu di Nagisa Japanese Izakaya Dining Experience, Hotel Nikko Bali Benoa Beach, Bali. (IDN Times/Ni Ketut Sudiani)

Chef Katsumi Goda yang memimpin Restoran Nagisa, berasal dari Jepang dan telah terlatih selama lebih dari 40 tahun. Karenanya, ia ingin menyajikan rasa Jepang yang sesungguhnya. Dalam penyajian shabu-shabu, Chef Goda langsung memilih dan membeli ikan sendiri dari para nelayan. Baginya, kesegaran ikan sangatlah menentukan kualitas dalam penyajian. 

"Seperti yang sudah diketahui umum, bahwa ikan dikatakan masih segar jika penyimpanannya tepat dan tidak lebih dari tiga hari. Saya tahu bahwa di Pasar Kedonganan menjual ikan hasil tangkapan para nelayan lokal. Untuk itu saya pergi ke sana untuk memastikan bahwa ikan yang akan saya beli benar-benar segar sehingga siap untuk disajikan kepada tamu yang telah memesan satu hari sebelumnya," tutur Chef Goda kepada IDN Times belum lama ini.

Untuk menikmati shabu-shabu di Restoran Nagisa, pengunjung harus melakukan pemesanan minimal satu hari sebelumnya.

"Jadi, ketika kami menerima pesanan untuk di keesokan harinya, baik itu untuk makan siang maupun malam, maka di pagi harinya, saya berbelanja ikan di Pasar Kedonganan," ungkap koki yang sebelumnya telah berpengalaman di Asia, Amerika Serikat, dan Afrika Selatan.

Sementara untuk daging sapi, Chef Goda memesannya melalui supplier. Ia sangat memerhatikan kualitas marbling dan fat content untuk wagyu. Begitu pula dengan daging sapi Australia.

Swish Swish! Segarnya Shabu-shabu di Nagisa, Tawarkan Rasa AutentikSajian Shabu-shabu di Nagisa Japanese Izakaya Dining Experience, Hotel Nikko Bali Benoa Beach, Bali. (IDN Times/Ni Ketut Sudiani)

Menurut Chef Goda, Jepang memiliki banyak variasi makanan. Namun khusus untuk penyajian makanan, pada umumnya hanya fokus pada bahan utamanya. Misalkan ketika menyajikan ikan, maka yang disajikan adalah ikan itu sendiri. Bukan fokus pada saus atau bumbunya.

"Nagisa Izakaya menyajikan makanan autentik tersebut seperti yang dilakukan oleh orang-orang Jepang pada umumnya. Sehingga hal itulah yang membuat kami berbeda dengan restoran lain," ungkap Chef Goda.

Sebagai penyerta sajian shabu-shabu, disuguhkan saus vinegar yang cocok dipadukan bersama bahan makanan berminyak seperti daging sapi. Selain itu, didampingi juga dengan saus wijen yang memberikan aroma penggugah selera dan cocok disajikan untuk menu shabu-shabu.

2. Menikmati sensasi pengalaman Izakaya asli Jepang, santai dan bersahabat

Swish Swish! Segarnya Shabu-shabu di Nagisa, Tawarkan Rasa AutentikNagisa Japanese Izakaya Dining Experience, Hotel Nikko Bali Benoa Beach, Bali. (IDN Times/Irma Yudistirani)

Selain sensasi rasa yang autentik, di Restoran Nagisa, pengunjung juga bisa menikmati pengalaman Izakaya asli Jepang dengan suasana yang santai dan bersahabat. Sebagaimana diketahui, Izakaya merupakan pub umum di Jepang yang menyajikan minuman beralkohol dan makanan ringan.

"Salah satu tradisi orang Jepang sebelum menyantap hidangan utama adalah memulai dengan minuman dingin yang menyegarkan termasuk alkohol. Jadi restoran Jepang kami menawarkan pengalaman Izakaya asli Jepang karena pengunjung dapat makan dan minum dengan santai, layaknya di Izakaya. Namun sekaligus bisa menikmati hidangan utama otentik Jepang," ucap Chef Goda. 

Swish Swish! Segarnya Shabu-shabu di Nagisa, Tawarkan Rasa AutentikNagisa Japanese Izakaya Dining Experience, Hotel Nikko Bali Benoa Beach, Bali. (IDN Times/Irma Yudistirani)

Mengingat masih di masa pandemik, untuk menerapkan protokol kesehatan, Restoran Nagisa hanya menyediakan 50 persen dari kapasitas pengunjung. Menurut Marketing and Sustainability Manager Hotel Nikko Bali Benoa Beach, Gendhis D Aliyah, pengurangan kapasitas pada masa pandemik ini untuk kenyamanan pengunjung dalam menikmati hidangan di Nagisa.

"Kami hanya menyajikan makanan dengan berbahan segar. Selain dipastikan ikan-ikan yang dijual adalah hasil tangkapan dari para nelayan yang masih segar, hal tersebut merupakan aksi program sustainability kami yaitu mendukung nelayan lokal dengan membeli produknya untuk kami olah dan sajikan dengan memadukan bahan-bahan yang langsung kami datangkan dari Jepang sehingga rasanya autentik. Untuk itulah mengapa harus dipesan sehari sebelumnya," jelas Gendhis.

3. Jangkau semua kalangan, komunitas Jepang di Bali dan para wisatawan

Swish Swish! Segarnya Shabu-shabu di Nagisa, Tawarkan Rasa AutentikSajian Shabu-shabu di Nagisa Japanese Izakaya Dining Experience, Hotel Nikko Bali Benoa Beach, Bali. (IDN Times/Ni Ketut Sudiani)

Siapa saja selama ini yang menjadi target market Restoran Nagisa? Apakah rasa yang autentik itu cocok untuk semua wisatawan yang berlibur ke Pulau Dewata?

Menurut gendhis, Nagisa Izakaya Bali menjangkau semua kalangan. Selain komunitas warga Jepang yang tinggal di Bali, juga kalangan lainnya. Terkhusus pencinta kuliner Jepang yang mencari rasa autentik makanan khas Negeri Sakura yang langsung dimasak oleh chef asal Jepang.

"Menurut catatan pemesanan dari tim Nagisa Izakaya Bali, penikmat shabu-shabu yang kami luncurkan di awal Juni ini didominasi oleh tamu-tamu yang menginap di hotel kami, dari Indonesia, Australia, Eropa, dan tamu-tamu loyal dari Nagisa Izakaya Bali itu sendiri. Mereka memang tidak menginap, tapi sering kembali ke Nagisa untuk makan," jelasnya.

Menu shabu-shabu ini dapat dinikmati seharga Rp700.000 untuk dua orang. Apakah kamu tertarik? Bisa langsung pesan dan datang ke sana ya.

Baca Juga: Mengapa Bali Disebut Pulau Dewata dari Sisi Kosmologi dan Sejarah

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani
  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya