250 Ton Gabah Petani di Tabanan Terserap Perusahaan Daerah 

Tabanan menghasilkan 80.000 ton gabah per sekali panen

Tabanan, IDN Times - Perusahaan Daerah Dharma Santika (PDDS) Tabanan saat ini fokus menyerap produksi beras petani Tabanan dan menyajikan produk berkualitas dengan merk Pertiwi Bali. Saat ini per bulannya PDDS Tabanan baru mampu menyerap sebanyak 250 ton hasil panen petani Tabanan.

Dalam membangun merk beras Tabanan  yang bermutu dan berkualitas, PDDS Tabanan mengadakan verifikasi pada Jumat (13/5/2022) ke beberapa penyosohan yang diajak kerja sama. Mereka memastikan bahwa beras yang dihasilkan benar-benar sudah dengan sesuai standar mutu yang ditetapkan.

Baca Juga: Belum Ada Kasus PMK, Tabanan Siaga dengan Biosecurity

1. PDDS Tabanan baru menyerap sebagian kecil hasil panen Tabanan

250 Ton Gabah Petani di Tabanan Terserap Perusahaan Daerah Ilustrasi gabah. (Pexels.com/icon0.com)

Direktur Utama PDDS Tabanan, Kompiang Gede Pasek Wedha, mengatakan Tabanan diperkirakan menghasilkan 80.000 ton gabah per sekali panen.

"Dengan luasan sekitar 16.000 hektare dengan rata-rata panen lima ton per hektare. Maka diperkirakan total panennya mencapai 80.000 ton," ujarnya.

Kompiang mengakui bahwa saat ini jumlah serapannya memang masih belum banyak. Mengapa? Karena PDDS Tabanan masih belum bisa bersaing dengan harga jual.

"Dalam mendapatkan barang kami ini di margin ke dua. Jadi masih belum bisa bersaing dalam harga jual. Saat ini kami jual beras Pertiwi Bali Rp10.400 per kilogram," ujar Kompiang.

Selain belum bisa bersaing dengan harga jual, program ini juga masih baru sehingga perlu promosi yang lebih gencar.

"Jika memang ada penyosohan di Tabanan yang memiliki kualitas beras yang bagus, tentu bisa diinfokan kepada kami," ujarnya.

2. PDDS Tabanan berkerja sama dengan 34 penyosohan

250 Ton Gabah Petani di Tabanan Terserap Perusahaan Daerah Gabah yang dikeringkan di salah satu penyosohan di Tabanan (IDNTimes/Wira Sanjiwani)

Dalam memenuhi permintaan beras, PDDS Tabanan bekerja sama dengan 34 penyosohan padi yang ada di Tabanan. Dalam melakukan kerjasama, menurut Kompiang, penyosohan ini sudah menyepakati untuk menjaga mutu dan kualitas beras yang mereka hasilkan.

"Jadi mutunya mulai dari wangi hingga rasa itu, khas Tabanan dipertahankan. Begitu juga kondisi dari beras itu sendiri," ujarnya. 

Dalam menyalurkan produksi beras Tabanan ini, pihak PDDS Tabanan memberikan 100 persen jaminan ganti rugi apabila kualitasnya tidak sama atau menurun.

"Ini menjadi salah satu kesepakatan. Jika berasnya dikomplain mengalami penurunan mutu dan kualitas, maka penyosohan yang memasok beras harus siap menggantinya," ujarnya.

Diakuinya, bahwa dari 34 penyosohan yang diajak bekerja sama, ada yang belum komitmen dalam menjaga mutu dan kualitas ini.

"Ada dua yang kami suspend atau tangguhkan kerja samanya sampai mereka sanggup untuk kembali memenuhi dan menjaga kualitas dan mutu sesuai standar yang kami tetapkan," terangnya.

3. Serapan beras PDDS Tabanan sudah masuk hotel jaringan Marriott

250 Ton Gabah Petani di Tabanan Terserap Perusahaan Daerah Ilustrasi beras. kemendag.go.id

Kompiang menjelaskan, untuk serapan beras PDDS Tabanan ini, dari 250 ton per bulan, sekitar 50 tonnya sudah diserap ke hotel dan restauran. Sementara sekitar 200 ton diserap oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) Tabanan.

"Untuk hotel kami sudah bekerja sama dengan jaringan Marriott. Untuk ini, terserap sekitar 15 ton dari 50 ton," jelasnya.

Menurutnya, beras Tabanan yang disalurkan PDDS Tabanan kualitasnya mengarah ke beras premium dan sudah berizin.

"Sekarang ini ya bagaimana menjaga kualitas dan mutunya saja," ujarnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya