Okupansi Hotel di Karangasem & Buleleng Selalu Minim Saat Nataru

Kamu kalau liburan ke Bali biasanya ke mana saja?

Denpasar, IDN Times - Bali memang tak pernah kehilangan pesonanya. Buktinya, Pulau Seribu Pura ini selalu menjadi tujuan wisata para wisatawan lokal hingga asing. Dari catatan Bali Hotel Assocciation (BHA), saat libur Natal dan Tahun Baru kali ini, tingkat hunian hotel atau okupansinya rata-rata mencapi 85 hingga 95 persen.

1. Tingkat okupansi saat Natal naik hingga 85 persen

Okupansi Hotel di Karangasem & Buleleng Selalu Minim Saat NataruPexels.com/pixabay

Ketua Bali Hotel Association, Ricky Putra, mengatakan libur Nataru dibedakan menjadi dua fase. Pertama saat Natal yang dimulai tanggal 23 hingga 26 Desember lalu dengan tingkat okupansinya mencapai 75 hingga 85 persen. Kemudian di Tahun Baru dimulai pada 28 Desember sampai 4 Januari 2018.

"Rata-rata tingkat keterisian hotel pada tahun baru tersebut diperkirakan 85 sampai 95 persen," katanya saat dihubungi.

Baca Juga: 4 Zodiak yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2019

2. Okupansi di Badung jadi yang tertinggi

Okupansi Hotel di Karangasem & Buleleng Selalu Minim Saat NataruPexels.com/rawpixel.com

Ia menambahkan, daerah yang tingkat okupansinya tertinggi berada di Kabupaten Badung. Meliputi wilayah Kuta, Nusa Dua, dan Jimbaran. Sementara di Ubud, Kabupaten Gianyar, tingkat okupansinya hanya sekitar 75 persen.

"Daerah lain seperti Karangasem dan Buleleng biasanya di bawah rata-rata yang ada di Badung. Dari histori 5 sampai 10 persen di bawah rata-rata," katanya.

Badung tinggi karena daerah ini dekat dengan bandara, destinasi atau tujuan wisata yang banyak serta kulinernya.

"Mudah-mudahan semua berjalan baik yang di daerah-daerah seperti Karangasem," katanya.

3. Total jumlah hotel di Bali yang terdaftar di BHA

Okupansi Hotel di Karangasem & Buleleng Selalu Minim Saat NataruPexels.com/Francesco Ungaro

BHA sendiri saat ini beranggotakan sekitar 160 hotel berbintang 3,4, dan 5. Namun mayoritasnya adalah hotel bintang 4 dan 5. Untuk jumlah kamarnya sendiri sekitar 21 ribu kamar.

"Bali akan selalu tinggi karena selalu menjadi pulau terbaik untuk dikunjungi, favorot destinasi. Dan juga memiliki banyak hotel-hotel terbaik di Dunia," ucapnya lagi.

Terkait polemik wisatawan Cina, ia mendukung penuh langkah pemerintah yang melarang praktik "zero dollar tour". Kendati ada penurunan jumlah tamu Cina, tapi ia menilai bisa menjadi positif ke depannya. Pasalnya, Bali sedang fokus untuk menjaring wisatawan yang banyak dan berkualitas.

"Kita lihatnya positif karena ini ke arah perbaikan destinasi Bali ke depannya. Sehingga sangat mendukung dengan kebijakan ini. Kita jujur karena jumlah kamarnya sangat banyak, maka Bali butuh banyak wisatawan namun tentu yang berkualitas," pungkasnya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, jumlah keseluruhan hotel berbintang di Bali mencapai 551 unit. Jumlah tersebut didominasi bintang 3 yang mencapai 229 unit dan bintang 4 sekitar 144 unit. Sementara jumlah kamarnya mencapai 66.277 kamar.

Adapun hotel dan akomodasi yang tak berbintang jumlahnya pada tahun 2017 mencapai 4.323 unit. Sementara jumlah kamarnya mencapai 58.617 kamar.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya