Bali Targetkan 30 Emas di PON Papua, Akui Buta dengan Kekuatan Lawan

Badung, IDN Times – Sejumlah atlet dari Bali yang dipersiapkan untuk bertanding di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua pada Oktober 2021 mendatang rencananya akan dilepas secara bertahap. Hal ini disampaikan oleh Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali, I Ketut Suwandi, pada Jumat (10/9/2021), saat dihubungi IDN Times melalui sambungan telepon.
Bagaimana kesiapan tim Bali sejauh ini dan kapan mereka akan mulai berangkat ke Papua? Simak yuk penjelasannya di bawah ini:
Baca Juga: Jelang PON Papua 2021, Tim Voli Pantai Bali Latihan Adaptasi Suhu
1. Para atlet akan dilepas pada 17 September 2021 oleh Gubernur Bali
Ketut Suwandi mengatakan bahwa sejauh ini para atlet yang akan bertanding siap diberangkatkan ke Papua. Sejak dua bulan lalu mereka sudah berada di tempat pemusatan latihan atau Training Center (TC) di tiga lokasi di Denpasar, di antaranya di Hotel NEO, Hotel Batukaru, dan Hotel Puri Tamu.
“Sudah siap berangkat. Tanggal 17 (September) ini kami akan dilepas sama Pak Gubernur. Bergelombang mulai tanggal 20 (berangkat) sampai kurang lebih yang terakhir tanggal 5 (Oktober),” ucapnya.
Baca Juga: Perpani Bali Targetkan Kemenangan 2 Medali Emas di PON Papua
2. Bali akan mengikuti pertandingan di 29 cabang olahraga
Provinsi Bali mengirimkan sebanyak 239 atlet dan 66 pelatih. Mereka akan mengikuti 29 cabang olahraga (cabor) dari 37 cabor yang dipertandingkan. Adapun jumlah antara atlet perempuan dan laki-laki yang dikirim imbang.
Ketut Suwandi berharap agar para atlet ini tetap menjaga kesehatan dan bisa bertanding dengan baik. Ia berpesan, saat nantinya tiba di Papua, para atlet tidak perlu memikirkan hal-hal yang negatif, apalagi terkait perbedaan cuaca di lokasi pertandingan yang diperkirakan lebih panas dari kondisi di Bali.
“Semua dari awal kami sudah melakukan pemantauan kesehatan lewat swab. Kemudian apabila ada yang bergejala, kami sudah tindak lanjuti. Ini semua dibantu oleh pemerintah untuk (tes) yang COVID-19 itu,” jelasnya.
Menurutnya, ada 3 komponen yang penting dalam sebuah kompetisi yakni fisik, teknik, dan mental. “Sampai saat ini kami bersama-sama ingin meraih 30 emas. Gitu,”ungkapnya.
3. Akui kesulitan untuk mengetahui kemampuan lawan
Dalam kondisi pandemik ini, I Ketut Suwandi mengakui kesulitan untuk mengetahui kemampuan lawan karena tidak adanya Kejuaraan Nasional, kompetisi, try out, dan try in serta kegiatan lainnya. Namun menurutnya atlet dari Pulau Jawa tetap menjadi lawan berat bagi atlet Bali karena mereka memiliki metode pembinaan yang cukup bagus. Selain itu, pembiayaan juga bagus. Begitu pula dalam penjaringan atlet.
“Kami tidak bisa melihat bagaimana persiapan (atlet lain). Karena kekuatan lawan sekarang ini, kami sudah hampir buta semua,” jelasnya.