Tradisi Mejaga-jaga di Klungkung, Darah Sapi Diperebutkan Untuk Obat
Darah kurban ini merupakan simbol berkah bagi mereka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bertepatan dengan tilem sasih karo digelar, tradisi mecaru mejaga-jaga digelar di Desa Pakraman Besang Kawan Tohjiwa, Kelurahan Semarapura Kaja, Klungkung, Jumat (30/8). Tradisi ini digelar setiap tahun dengan tujuan untuk menghidari terjadinya malapetaka bagi warga desa.
1. Sapi diikat, diarak dan ditebas menggunakan blakas sudamala yang disakralkan
Kegiatan ini dipusatkan di catus pata desa setempat. Upacara yang dinanti-nanti warga setempat ini dimulai sekitar pukul 07.00 Wita. Sapi pilihan yang dijadikan kurban mulai diarak oleh warga yang didominasi anak-anak muda. Sapi yang diikat dengan tujuh tali itu pertama kali diarak ke arah utara sampai ke ujung desa sebelah utara. Persisnya di depan Pura Puseh desa setempat.
Sesampai di sana baru menggelar proses upacara. Sapi dilukai di bagian pantat sebelah kanan oleh pemangku catus pata. Sapi tersebut ditebas menggunakan blakas sudamala yang disakralkan.
Baca Juga: Mengenal Upacara Untuk Janin yang Keguguran di Bali