Kesenian Gong dari Klungkung Bali, Pernah Dicap Komunis G30S PKI
Kesenian dimainkan warga sepulang dari sawah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Klungkung, IDN Times - Kesenian Gong Manolin hanya bisa ditemukan di Banjar Mincidan, Desa Sulang, Kabupaten Klungkung. Namun warga setempat yang memainkan kesenian yang diadopsi dari Negeri China itu mulai sedikit. Khawatir akan punah, Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Klungkung melakukan upaya rekonstruksi sejak 2017 lalu.
Kala itu, orang-orang yang memainkan alat kesenian tersebut dicap sebagai komunis.
Baca Juga: Kalimat Terakhir Ahmad Yani saat Meregang Nyawa di Tangan G30S PKI
Baca Juga: Cerita Angker Dam Oongan, Pondasi Dasarnya dari Tubuh Korban Belanda
1. Kesenian ini berkembang sekitar tahun 1948 dan diadopsi dari Negeri Tirai Bambu
Seorang penabuh yang masih melestarikan gong manolin, I Wayan Soma, mengungkapkan kesenian ini berkembang sekitar 1948 silam. Ia mengakui alat kesenian tersebut diadopsi dari China.
"Alat musik ini memang sejenis dengan manolin yang adopsinya dari China. Tapi perkembangannya di sini, dikolaborasikan dengan gamelan Bali," ungkap Wayan Soma, Minggu (22/5/2020) lalu.
Dahulu, Gong Manolin kerap dimainkan oleh warga setelah pulang dari sawah. Dalam perkembangannya, alat musik ini juga kerap dimainkan untuk mengisi acara hiburan. Termasuk digunakan untuk mengiringi upacara piodalan di pura, dan prosesi upacara perkawinan.
Baca Juga: Fenomena Pernikahan Beda Kasta di Bali & Perawan Tua, Diskriminasikah?