TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[Foto] Langka, Prosesi Melasti Ratusan Ribu Umat Hindu di Pura Besakih

Ini bagian upacara Panca Wali Krama setiap 10 tahun sekali

IDN Times/Wayan Antara

Pemelastian Ida Bhatara yang merupakan serangkaian karya Panca Wali Krama di Pura Besakih, berlangsung sangat khidmat, Sabtu (2/3) lalu. Ratusan ribu umat mengiringi pralingga selama tiga hari, berjalan kaki menyusuri 29 Desa Pakraman sejauh 64,3 kilometer.

Seperti apa prosesinya?

1. Iring-iringan ini melewati 29 desa pakraman selama tiga hari

IDN Times/Wayan Antara

Rangkaian Panca Wali Krama di Pura Besakih hanya berlangsung satu kali tiap 10 tahun. Sebelum upacara melasti, dilaksanakan upacara nedunang dulu, Jumat (1/3) lalu yang biasanya juga dihadiri seluruh kepala daerah dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Bali sebagai pengempon Pura.

IDN Times/Wayan Antara

Hari berikutnya, Sabtu (2/3), digelar prosesi melasti yang diikuti oleh ratusan ribu umat. Iring-iringan pralingga Ida Bhatara akan melewati 29 desa pakraman selama tiga hari.

"Dari Besakih, iring-iringan menuju segara (Pantai) watu Klotok dan Pura Pentaran Agung Klungkung. Lalu Minggu (3/3), lanjut menuju Pura Puseh Tohjiwa dan Pura Puseh Tebola di Sidemen, Karangasem. Iring-iringan pralingga Ida Bhatara ini kembali ke Besakih, Senin (4/3)," jelas Ketua Panitia Karya yang juga Bendesa Adat Besakih, Jro Mangku Widiartha.

2. Umat non Hindu ikut membagikan makanan dan minuman gratis buat pemedek

IDN Times/Wayan Antara

Prosesi ini disambut penuh suka cita oleh masyarakat. Ratusan ribu umat mengiringi prosesi ini. Jalanan yang dilewati iring-iringan pralingga Ida Bhatara ini tidak ubahnya lautan manusia.

Setiap warga di depan rumah, menghaturkan beraneka makanan dan minuman sebagai pelepas dahaga bagi para pemedek (Umat) secara gratis. Sepanjang perjalanan, warga bergiliran memundut pralingga Ida Bhatara.

IDN Times/Wayan Antara

Tidak hanya umat Hindu. Sebagai bentuk toleransi, umat non Hindu pun ikut serta menghaturkan makanan dan minuman bagi krama yang mengikuti prosesi ini.

"Upacara seperti ini sangat langka, hanya 10 tahun sekali jadi sangat sayang untuk dilewatkan," ungkap Made Astawan, pemedek asal Desa Besakih, Minggu (3/3).

Baca Juga: Jadwal Hari Raya Hindu Bali Tahun 2019 Berdasarkan Sasih & Wuku

Berita Terkini Lainnya