Inilah Ritual Umat Hindu Bali Ketika Krisis di Tengah Pandemik
Udah saatnya Bali mulat sarira
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bali merupakan daerah yang paling kental dengan tradisinya. Bisa dibilang, mereka setiap hari melakukan ritual sebagi wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sama seperti agama lainnya, umat Hindu Bali juga memercayai bahwa segala hal yang dialami oleh manusia di bumi karena kekuasaan-Nya. Termasuk fenomena yang terjadi seperti pandemik COVID-19 hingga bencana alam.
Maka Senin (14/12/2020) lalu, umat Hindu melakukan ritual Pemarisudha Bumi. Momen ini dilaksanakan bertepatan dengan Hari Tilem Sasih Kaenem pada hari itu. Ritual ini dipusatkan di tiga Pura Kahyangan Jagat. Yaitu Pura Besakih sebagai simbol gunung, Pura Batur sebagai simbol danau, dan Pura Watu Klotok sebagai simbol laut.
Pelaksanaan ini diharapkan masyarakat mau introspeksi diri atas segala fenomena yang terjadi beberapa bulan terakhir. Berikut ini potretnya:
Baca Juga: 6 Doa Memulai Aktivitas Menurut Agama Hindu Bali
1. Ritual ini untuk menetralkan penyakit dan bencana alam yang tidak seimbang
Pemerhati Adat dan Budaya, Dewa Ketut Soma, mengungkapkan Pemarisudha Bumi rutin dilaksanakan setiap tahun, sesuai paruman para sulinggih di Provinsi Bali sejak 21 November 2009 silam.
Ritual ini untuk menyikapi perubahan kondisi alam yang meliputi cuaca, wabah atau penyakit berdasarkan tiga sumber sastra. Yaitu lontar Widi Sastra Roga Senghara Bumi, Tutur Babad Dewa, dan Usadaning Sarwa Satru.
"Jadi tujuan ritual ini untuk menetralkan atau menyeimbangkan kembali antara alam semesta dan makhluk yang tinggal di dalamnya. Sehingga semua bencana seperti bencana alam, hingga wabah penyakit bisa segera berakhir," ungkap pria yang juga sebagai panitia lokal pelaksanaan Pemarisudha Bumi di Kabupaten Klungkung, Senin (14/12/2020) lalu.