TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sudah Tradisi, Inilah Makna 5 Aktivitas Umat Hindu Bali

Biar kamu gak salah mengartikan dan lebih menghargai

Unsplash/belart84

Setiap daerah di Indonesia memiliki ragam aktivitas yang jadi tradisi atau budaya. Seperti yang ada di Pulau Bali. Masyarakatnya memiliki aktivitas yang jadi tradisi keagamaan setiap hari. Tujuannya agar mendapat perlindungan dan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.

Berikut lima aktivitas keagamaan masyarakat umat Hindu yang ada di Bali:

Baca Juga: 5 Keistimewaan Penglipuran Hingga Jadi Desa Paling Bersih di Indonesia

1. Mesodan

thepictame.com

Jika melihat rumah-rumah umat Hindu Bali, kamu akan menjumpai cangkir kecil berisi kopi dan jajan yang dihaturkan di sanggah atau pelinggih (Tempat Tuhan bersthana) setiap rumah. Hal ini lazim disebut mesodan.

Aktivitas ini biasanya dilakukan pagi hari sebelum beraktivitas. Sembari menyeduh kopi, masyarakat Bali akan menyediakan cangkir kecil dan piring atau sejenisnya. Kemudian cangkir kecil diisi kopi, dan piring kecil atau sejenisnya diisi jajan.

Kemudian dilengkapi canang dan dupa, soda pun dihaturkan sembari mengucap mantra persembahan dan ngayap (Menggerakkan jari maju mundur). Sodan ini bisa dilungsur (Diambil kembali) saat siang atau sore. Aktivitas ini rutin dilaksanakan setiap hari.

2. Mesaiban

blissfulbali.com

Jika kita jalan-jalan ke Bali, pasti pernah melihat rumah masyarakat Bali di luar (Diwang) terdapat potongan kecil daun pisang berisi nasi dan lauk atau saur. Aktivitas yang dilakukan masyarakat Hindu Bali disebut mesaiban. Setiap habis memasak sebelum makan, umat Hindu akan memotong kecil daun pisang dan ditempatkan di atas nampan.

Kemudian diberi nasi sukla (Nasi yang belum dimakan sehabis memasak) secukupnya dan lauk sukla (Belum dimakan) biasanya juga menggunakan saur, kacang dan garam. Setelah itu dihaturkan di setiap pelinggih dan pekarangan rumah sembari mengucap mantra persembahan serta ngayap.

Tujuannya adalah untuk mengucap rasa syukur atas berkah dan anugrah pangan yang diberikan Tuhan.

3. Mejejaitan

Dok.IDN Times/Istimewa

Aktivitas yang sering dilakukan oleh masyarakat Hindu di Bali adalah mejejaitan. Mejejatian merupakan aktivitas membuat sarana upacara untuk keperluan keagamaan. Bahannya terdiri dari slepan (Daun kelapa tua), busung (Daun kelapa muda), Ibung (Sejenis daun mirip lontar) dan semat sebagai perekat yang dibuat dari bambu diiris kecil.

Jenis jejaitan beragam. Mulai jejaitan untuk sesajen upacara kecil (Ceper, celemik, tamas dan lainnya), hingga untuk sesajen upacara besar. Mejejaitan biasanya dilakukan oleh kaum perempuan. Tak heran perempuan Hindu Bali dari usia dini sudah diajarkan teknik mejejaitan, dan dijadikan pembelajaran beberapa sekolah di Bali.

4. Metanding

IDN Times/Irma Yudistirani

Metanding merupakan aktivitas umat Hindu Bali yang sering dilakukan. Yakni membuat atau mengatur sesajen untuk keperluan upacara. Dalam aktivitas sehari-hari, umat Hindu Bali metanding canang atau membuat canang dengan jejaitan ceper atau daun pisang, sebagai wadah, ditambah berbagai bunga di atasnya.

Saat hari raya atau upacara besar membutuhkan sesajen yang kompleks. Metanding pun dilakukan lebih dari satu orang. Biasanya dari sanak saudara. Biasanya metanding dilakukan oleh kaum perempuan yang sejak dini harus dididik agar mahir dalam metanding. Kemampuan menyusun sesajen yang benar menjadi tantangan.

Berita Terkini Lainnya