TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kegiatan Khas Umat Hindu Bali Saat Merayakan Galungan

Rahajeng Galungan semeton

Ilustrasi Galungan (Instagram.com/riodibali)

Sebentar lagi umat Hindu di Indonesia, khususnya Bali, akan merayakan Hari Raya Galungan dan Kuningan tanggal 26 Desember. Hari Raya yang jatuh enam bulan sekali ini tentu menjadi momen untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai sang pencipta.

Hari Raya Galungan dan Kuningan juga disebut sebagai hari otonan bumi atau upacara bagi bumi sebagai wujud rasa syukur tersebut. Untuk menambah pengetahuan kamu mengenai Hari Raya Galungan dan Kuningan, berikut adalah lima hal unik yang perlu kamu ketahui mengenai apa saja yang dilakukan masyarakat Bali selama merayakan hari penuh rasa syukur tersebut.

Baca Juga: 5 Keunikan Pemakaman Desa Trunyan Bali, Ada Tempat Khusus Jenazah Bayi

1. Masyarakat membuat tapai ketan

resepmasakanlezatku.com

Jika pergi ke Bali saat Hari Raya Galungan dan Kuningan, kamu berkesempatan untuk mencicipi enaknya tapai ketan yang dibuat oleh masyarakat. Setiap dua hari menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, masyarakat biasanya akan membuat tapai ketan sebagai jajanan wajib yang dihaturkan sebagai sesajen.

Bahan dasarnya tentu adalah ketan, dicampur pasta pandan atau dedaunan hijau jika ingin membuat tapai hijau. Jika membuat tapai hitam, ketan dicampur dengan ketan hitam yang biasa disebut dengan injin. Setelah dikukus, tapai didiamkan selama beberapa jam.

Setelah dingin, tapai diberi ragi dan dibungkus menggunakan daun pisang dan wadah lainya. Tapai ketan pun siap diisi di sesajen, dan dapat dinikmati setelah selesai sembahyang hari raya.

2. Masyarakat membuat penjor

blog.vokamo.com

Ciri khas Hari Raya Galungan dan Kuningan adalah penjor. Jika kamu pergi ke Bali saat Hari Raya Galungan dan Kuningan, maka mata akan dimanjakan dengan deretan penjor yang berdiri tegak di depan rumah warga. Penjor merupakan simbol rasa syukur atas anugerah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Penjor biasanya dibuat 1-2 hari menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan. Bahannya adalah bambu yang melengkung di bagian ujungnya, daun aren muda, janur, dedaunan, dan di ujung penjor diberi semacam gantungan yang disebut sampian.

Selain itu, penjor juga digantungkan kelapa dan jajan di bagian tengahnya. Saat ini bahkan ada penjor yang berisi lampu kelap-kelip.

3. Masyarakat membuat lawar

gustibali.com

Bukan hanya tapai saja. Makanan yang kamu jumpai saat Hari Raya Galungan dan Kuningan. Melihat gambar tersebut pasti bikin kamu ngiler. Sehari sebelum Hari Raya Galungan dan Kuningan, masyarakat akan membuat lawar.

Di tengah banyaknya makanan modern saat ini, makanan khas Bali tentu tidak boleh hilang terutama lawar. Bahan dasarnya yaitu nangka, sayur kacang panjang, daging babi, dan pisang batu lalu dicampur menggunakan bumbu yang sudah diracik dan diberi darah ayam atau babi jika ingin lawar merah tanpa dimasak.

Buat kamu yang tidak boleh makan daging babi tidak perlu khawatir. Karena bisa menggunakan daging ayam.

4. Masyarakat membuat nasi kuning

resepmemasak.web.id

Setiap hari raya pasti ada saja makanan-makanan yang disajikan. Khusus Hari Raya Kuningan. Masyarakat akan membuat nasi kuning yang biasanya digunakan sebagai sesajen. Hal ini seperti nama hari rayanya yaitu Kuningan, sesajen yang dihaturkan menggunakan nasi kuning.

Bukan hanya untuk dihaturkan saja. Nasi kuning juga dapat disantap saat kumpul bersama keluarga untuk menambah suasana kebersamaan.

Berita Terkini Lainnya