TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tempat Melukat untuk Anak dengan Gangguan Bicara di Mengwi Bali

Tempat ini tidak bisa dikunjungi setiap hari

Melukat di Pelinggih Ida Sang Hyang Iswara. (Dok. Pribadi/Ari Budiadnyana)

Penulis: Community Writer, Ari Budiadnyana

Bali memiliki banyak tempat yang disucikan, termasuk sumber mata air. Seperti yang ada di Banjar Gegadon, Desa Adat Kapal, Mengwi, Kabupaten Badung. Terdapat lokasi yang disucikan dan dipercaya memiliki khasiat gaib untuk menyembuhkan anak-anak yang memiliki gangguan terlambat berbicara, atau sering disebut difabel wicara.

Tempat suci ini sering disebut dengan nama Pelinggih Ida Sang Hyang Iswara oleh masyarakat setempat,

Baca Juga: 5 Pura di Bali yang Dipercaya Untuk Membersihkan Ilmu Hitam

1. Berawal dari temuku sebagai pembagi air

Aliran sungai di area pelinggih Ida Sang Hyang Iswara. (Dok. Pribadi/Ari Budiadnyana)

Menurut Kelian Adat Banjar Gegadon, I Ketut Sutha, tempat suci ini berawal dari tempat pembagian air untuk mengairi sawah milik masyarakat setempat, atau sering disebut sebagai temuku. Temuku ini merupakan pertemuan dua aliran sungai kecil.

Dahulu, masyarakat sering menggunakan tempat ini untuk mandi. Kemudian di tempat ini , didirikan tempat pemujaan sederhana untuk memuja Ida Sang Hyang Iswara.

Baca Juga: 6 Doa Hindu Menyambut Tahun Baru, Semoga Mendapat Berkah

2. Dipercaya memili khasiat untuk menyembuhkan anak-anak yang mengalami difabel wicara

Prosesi melukat di Pelinggih Ida Sang Hyang Iswara Gegadon. (Dok. Pribadi/Ari Budiadnyana)

Awalnya anak-anak juga banyak yang mandi di sini. Beberapa dari mereka yang memiliki difabel wicara, berangsur-angsur mulai bisa berbicara. Kabar ini menyebar dari mulut ke mulut tidak hanya di lingkungan Banjar Gegadon saja, tetapi sampai ke seluruh Bali.

Pada hari pengelukatan, tempat ini sangat ramai dikunjungi oleh anak-anak yang memiliki difabel wicara.

"Anak-anak ini sebagian besar bisa sembuh dari gangguan bicara. Hal ini saya dapat dari penuturan langsung orangtua, yang kembali datang untuk menghaturkan rasa terima kasihnya kepada Ida Sesuhunan di sini," cerita I Ketut Sutha yang selalu siap menerima pamedek (Umat Hindu) untuk tangkil ke tempat ini, Rabu (10/3/2021).

Seorang pamedek yang tangkil ke tempat ini, Putu Surya, bercerita kalau anaknya sekarang sudah lancar berbicara setelah tiga kali melukat di sini. Karena itulah Putu Surya datang bersama keluarga dan anaknya untuk menghaturkan Tedung (Payung tradisional) sebagai ungkapan rasa syukurnya kepada Ida Sesuhunan.

3. Lokasi tempat suci ini sangat mudah dijangkau

Lokasi Pelinggih Ida Sang Hyang Iswara berada di pinggir jalan. (Dok. Pribadi/Ari Budiadnyana)

Untuk menuju lokasi ini tidaklah sulit, karena letaknya berada di pinggir jalan. Kalau dari arah Kota Denpasar dan melewati Jalan Raya Kapal sebelum Pasar Beringkit dan setelah Alfamart, terdapat Jalan Bukit Tinggi. Masuklah ke arah selatan. Ikuti saja terus jalannya, nanti akan menemukan lokasi melukat ini.

Tempat melukat di sini tidak seperti pura pada umumnya. Hanya berupa pelinggih sederhana yang terletak di pinggir jalan dan pinggir aliran sungai. Biar lebih mudah lagi, silakan copy paste link ini ke halaman pencarian Google:

https://goo.gl/maps/JhWtnqGd297yaLHa8

Baca Juga: 7 Mantra Penangkal Leak, Bisa Digunakan Sehari-hari

4. Hanya bisa melukat pada saat Rahinan Kajeng Kliwon

Melukat di Pelinggih Ida Sang Hyang Iswara. (Dok. Pribadi/Ari Budiadnyana)

Melukat di pelinggih Ida Sang Hyang Iswara tidak bisa setiap hari. Hanya bisa dilakukan pada Rahinan Kajeng Kliwon setiap 15 hari sekali.

"Dari awal sudah seperti ini. Kami tidak berani mengubahnya. Andaikan dibuka setiap hari, kami juga masih kewalahan untuk menyiapkan tenaga pemangku yang bertugas," ungkap I Ketut Sutha, yang didampingi oleh I Wayan Agus Suarjaya sebagai Kepala Lingkungan (Kaling) Banjar Gegadon.

Berita Terkini Lainnya