TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Misteri Pura di Tengah Laut Sanur, Ada Keturunan Arya Madura

Sanur ada tradisi Jawanya lho

Lokasi Pura Dalem Tengah Segara (Dok. Pribadi/Ari Budiadnyana)

Penulis: Community Writer, Ari Budiadnyana

Laut Pantai Sanur, Kota Denpasar, menyimpan banyak misteri, satu di antaranya sebuah pura yang berada di tengah laut. Pura ini sering disebut dengan nama Pura Dalem Tengah Segara.

Pura Dalem Tengah Segara terletak di area Pantai Karang Sanur. Jika pergi ke Pantai Karang Sanur, kamu akan melihat dua penjor di tengah laut. Kedua penjor itu sebagai tanda lokasi pura ini berada. Pura ini tidak memiliki wujud seperti bentuk pura sebagaimana mestinya. Berikut ini misteri pura di tengah laut Sanur, hasil penelusuran Community Writer ke lokasi pada 17 Juni 2021 lalu.

Baca Juga: 5 Budaya Denpasar yang Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Baca Juga: Makna Ngaben di Bali Menurut Lontar Yama Purwana Tattwa

1. Berawal dari kerajaan dari Tanah Madura, Jawa Timur

Foto ilustrasi Raja Madura. (YouTube.com/Bangkulon Chanel)

Pada zaman dahulu, ada seorang Raja dari Pulau Madura, Jawa Timur, bernama Arya Kuda Pinolih. Arya Kuda Pinolih melaksanakan upacara penebusan dosa untuk leluhurnya di Bali.

Dalam upacara ini, Arya Kuda Pinolih mengundang raja-raja yang ada di seluruh nusantara untuk hadir menyaksikan upacara sakral tersebut. Raja dari Bali yang diundang adalah Raja Sri Semara Kepakisan. Upacara penebusan dosa ini menggunakan sesajen berupa nasi tumpeng besar menggunakan ayam panggang, dan buah-buahan.

Baca Juga: Tempat Melukat untuk Anak dengan Gangguan Bicara di Mengwi Bali

2. Raja Sri Semara kehilangan keris pusakanya

Foto ilustrasi keris. (YouTube.com/Pusaka Keris Sepuh)

Setelah upacara selesai, Raja Sri Semara kembali pulang ke Tanah Bali Dwipa. Arya Kuda Pinolih menemani perjalanannya ke Tanah Bali Dwipa.

Namun dalam perjalanan pulang, keris Raja Bali hilang. Kerisnya tak sengaja terjatuh di tengah laut. Raja Sri Semara meminta tolong Arya Kuda Pinolih untuk membantu mencari keris tersebut.

3. Tempat ditemukannya keris dijadikan sebagai lokasi pura

Pantai Karang, Sanur. (Instagram.com/pantaikarangsanur)

Arya Kuda Pinolih mencari keris tersebut di sepanjang pantai selatan Pulau Bali. Ia lalu meminta bantuan seekor ikan kucul atau barakuda untuk membantunya mencari keris pusaka milik Raja Bali.

Saat itu Arya Kuda Pinolih bersumpah, jika menemukan keris, di tempat tersebut akan dibangun sebuah pura. Akhirnya Arya Kuda Pinolih yang dibantu seekor ikan kucul berhasil menemukan keris tersebut.

Keris berwujud naga tersebut dikembalikan kepada Raja Sri Semara. Tempat penemuan keris dibangun sebuah pura dengan nama Pura Dalam tengah Segara, yang sekarang lokasinya berada di Pantai Karang, Desa Sanur. Ditandai dengan dua buah penjor yang terletak di tengah laut.

Arya Kuda Pinolih kemudian memilih untuk menetap di Tanah Bali Dwipa. Ia menetap di Desa Sanur, tepatnya Banjar Madura saat ini. Keturunan Arya Kuda Pinolih di Bali disebut sebagai Arya Madura. Sebagian penduduk Banjar Madura adalah warga Arya Madura.

4. Pura Dalem Tengah Segara berkaitan dengan upacara Ngaro di Desa Sanur

Tradisi Ngaro. (Kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Menurut Pengempon upacara Ngaro yang juga warga Arya Madura, Wayan Nuasa, keberadaan Pura Dalem Tengah Segara erat kaitannya dengan upacara Ngaro yang dilaksanakan oleh keturunan Arya Kuda Pinolih di Bali.

Ketika Arya Kuda Pinolih menetap di Bali, ia mengeluarkan bhisama atau sabda agar keturunannya nanti tetap melaksanakan upacara penebusan dosa untuk leluhur, seperti yang pernah dilakukannya di Tanah Madura. Upacara ini kemudian diberi nama Ngaro atau Upacara Ngaro, yang dilaksanakan tepat di lokasi Pura Dalem Tengah Segara.

"Upacara ini dinamakan Ngaro karena sebelumnya dilaksanakan pada Sasih Karo (Bulan kedua). Namun karena cuaca saat bulan tersebut tidak mendukung, kemudian pelaksanaannya dipindah ke Sasih Kapat atau bulan keempat," ungkap Wayan Nuasa saat ditemui di Banjar Madura tahun 2021 lalu.

Pelaksanaannya mirip dengan upacara yang dilakukan di Tanah Madura. Upacaranya tidak menggunakan sarana atau banten dari Bali, namun disesuaikan dengan tradisi Jawa, seperti:

  • Nasi tumpeng besar
  • Ayam panggang
  • Bubur merah putih
  • Lima jenis buah-buahan yang melambangkan jumlah putra dari Raja Arya Kuda Pinolih. Buah ini diambil dari lingkungan Desa Adat Intaran.

Upacara dilaksanakan pada dinihari dan tidak menggunakan gamelan. Setelah selesai prosesi upacaranya, persembahan tersebut lalu dibagi-bagikan kepada warga Arya Madura maupun masyarakat umum yang hadir saat itu.

Baca Juga: 7 Mantra Penangkal Leak, Bisa Digunakan Sehari-hari

Berita Terkini Lainnya