Hari Baik Berhubungan Seks Menurut Lontar di Bali
Ini semata-mata bukan untuk kenikmatan duniawi saja
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berhubungan seks merupakan kebutuhan biologis suami istri. Berhubungan seks sebenarnya bukan semata untuk kenikmatan duniawi. Melainkan keinginan untuk memperoleh keturunan. Karenanya, berhubungan seks atau senggama harus dilakukan secara benar dan baik.
Untuk memperoleh keturunan yang suputra (Baik), ada sumber lontar dalam ajaran agama Hindu di Bali yang membahas kapan sebaiknya melakukan hubungan suami istri. Lontar itu bernama Lontar Pameda Smara. Lontar ini membahas tentang pemilihan hari baik, sekaligus hari-hari yang harus dihindari untuk berhubungan seks.
Berikut ini hari baik berhubungan seks menurut lontar Hindu di Bali.
Baca Juga: Doa Memulai Pekerjaan Hindu, Jangan Lupa Bersyukur Ya
1. Keinginan untuk memiliki keturunan adalah bagian tujuan hidup manusia
Dalam Agama Hindu, ada empat tujuan hidup manusia yang disebut Catur Purusa Artha. Antara lain Dharma yakni manusia harus memiliki prinsip kebaikan dan kebenaran yang menjadi pijakan untuk mengarungi lautan kehidupan. Setelah meletakkan dasar Dharma sebagai tujuan hidup yang pertama, kemudian kedua adalah Artha manusia mencari penghidupan dan kekayaan yang cukup untuk melanjutkan kehidupan.
Tujuan hidup ketiga adalah Kama atau keinginan. Kama merupakan sifat alamiah dari manusia. Siapa pun manusia yang hidup pasti memiliki keinginan atau harapan dan cita-cita yang ingin dipenuhi. Keempat adalah Moksa, yakni suatu kebebasan dari ikatan keduniawian untuk menjalani hidup yang lebih damai.
Memiliki keturunan adalah tujuan hidup ketiga manusia menurut ajaran Agama Hindu, di mana manusia ingin melanjutkan garis keturunan karena hidup terus berlanjut.
Baca Juga: Doa Memulai Pekerjaan Hindu, Jangan Lupa Bersyukur Ya