TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Rahinan Tumpek yang Ada di Bali, Wajib Diketahui

Ada Hari Valentine versi Hindu Bali lho

Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Irma Yudistirani)

Kamu pernah gak sih melihat tradisi masyarakat Hindu di Bali yang membuat sarana persembahan kepada tumbuh-tumbuhan? Tradisi atau upacara ini adalah bagian dari pelaksanaan hari suci yang disebut dengan nama Tumpek.

Tumpek merupakan hari pertemuan Kliwon dan Saniscara (Sabtu). Setiap 210 hari terdapat 6 hari tumpek yang berbeda dalam perayaan umat Hindu di Bali. Apa saja? Berikut ini rahinan (upacara keagamaan Hindu berdasarkan hari raya) tumpek yang ada di Bali.

Baca Juga: 6 Makna Simbol Pementasan Wayang Lemah di Bali, Filosofis

Baca Juga: Deretan Alasan Desa Penglipuran Bali Menentang Poligami

1. Tumpek Landep

Ilustrasi keris. (instagram.com/keris_mesari)

Dikutip dari IDNTimes.com, Tumpek Landep adalah hari raya umat Hindu untuk memuja kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dalam wujud Dewa Siwa atau Hyang Pasupati. Tumpek Landep dilaksanakan pada Sabtu, Saniscara Kliwon, wuku landep.

Pada hari itu, umat Hindu memohon ketajaman jasmani dan rohani, agar berguna dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya. Karena itu saat Tumpek Landep akan terlihat banyak umat yang memberikan upacara kepada senjata atau keris sebagai simbol ketajaman pikiran.

2. Tumpek Bubuh

Upacara Tumpek Wariga. (instagram.com/dewajhon01)

Dikutip dari IDNTimes.com, Tumpek Bubuh memiliki beberapa nama yaitu Tumpek Wariga, Tumpek Pengatag, Tumpek Pengarah, dan Tumpek Uduh. Tumpek ini dilaksanakan setiap hari Sabtu, Saniscara Kliwon, wuku Wariga.

Tumpek Bubuh adalah upacara yang dilakukan untuk menjaga keseimbangan alam dan manusia dengan cara melakukan upacara atau persembahan kepada pohon atau tumbuh-tumbuhan. Umat Hindu menghormati pohon atau tumbuh-tumbuhan karena telah membantu dalam kehidupan sehari-hari seperti memberikan oksigen, hingga untuk dikonsumsi.

Tumpek ini sangat erat kaitannya dengan Hari Raya Galungan karena jatuh 25 hari sebelum Hari Raya Galungan. Pada saat Tumpek Bubuh, umat Hindu memberikan persembahan kepada tumbuh-tumbuhan agar bisa tumbuh subur, dan berbuah lebat yang nantinya bisa digunakan untuk Hari Raya Galungan.

3. Tumpek Kandang

Saat perayaan Tumpek Kandang. (Dok. IDN Times/ Krisna Wardana)

Tumpek Kandang atau juga disebut dengan nama Tumpek Uye dilaksanakan pada hari Sabtu, Saniscara Kliwon, wuku Uye. Dikutip dari IDNTimes.com, pada hari tumpek ini, umat Hindu melakukan persembahan kepada hewan peliharaan atau ternak.

Dapat dikatakan, bahwa Tumpek Wayang adalah simbol manusia mencintai hewan dan sebagai cara untuk mengucapkan terima kasih kepada mereka karena telah membantu kehidupan manusia. Pada hari suci ini, hewan peliharaan maupun ternak diupacarai layaknya upacara pada manusia.

4. Tumpek Kuningan

Sarana endongan yang digunakan saat Kuningan. (YouTube.com/Kadek Yuni)

Tumpek Kuningan atau biasa disebut Hari Raya Kuningan, merupakan rangkaian dari perayaan Galungan. Tumpek Kuningan dilaksanakan pada hari Sabtu, Saniscara Kliwon, wuku Kuningan.

Dikutip dari IDNTimes.com, Hari Raya Kuningan adalah hari pemujaan kepada Dewa Mahadewa sebagai simbol kesejahteraan dan kemakmuran yang identik dengan warna kuning. Selain itu, umat Hindu juga melakukan pemujaan kepada para leluhur untuk memohon keselamatan dan perlindungan kepada anggota keluarga.

Hari Raya Kuningan biasanya dilaksanakan hingga tengah hari. Hal ini karena para Dewa dan leluhur telah kembali ke surga setelah pukul 12.00.

5. Tumpek Wayang

Koleksi wayang yang diklaim berusia 200 tahunan milik dalang di Kabupaten Bangli. (IDN Times/Ayu Afria)

Tumpek Wayang dilaksanakan pada hari Sabtu, Saniscara Kliwon, wuku Wayang, untuk memuja kebesaran Tuhan sebagai Dewa Iswara.

Tumpek Wayang dikatakan sebagai hari keramat (tenget) karena dikaitkan dengan Wayang Sapuhleger. Bila seorang anak lahir pada Tumpek Wayang atau pada wuku Wayang, maka ia wajib diruwat menggunakan Wayang Sapuhleger.

Pada wuku ini, umat Hindu yang memiliki perangkat kesenian wayang di rumahnya akan mengadakan prosesi upacara khusus. Selama pelaksanaan prosesi upacara ini, umat Hindu memohon agar selalu diberikan keselamatan dan tercipta keharmonisan alam beserta isinya.

Verified Writer

Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya