Mengenal Pupuh Ginada, Tembang Tradisional Khas Bali
Banyak petuah-petuah bijak yang relevan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bali memiliki beberapa tembang tradisional yang sering disebut dengan istilah pupuh. Pupuh ini biasanya dinyanyikan pada saat upacara adat atau kadang juga dinyanyikan saat beraktivitas sehari-hari.
Beberapa pupuh yang ada di Bali di antaranya Pupuh Sinom, Pupuh Ginada, Pupuh Maskumambang, Pupuh Mijil, Pupuh Pangkur, Pupuh Durma, dan lainnya.
Kali ini membahas Pupuh Ginada yang sarat akan petuah-petuah bijak sebagai bekal menjalankan hidup.
Baca Juga: 10 Ucapan Belasungkawa Bahasa Bali Beserta Maknanya
Baca Juga: Makna Simbol Nawa Sanga di MV Wonderland Indonesia 2
1. Makna Pupuh Ginada
Dalam suatu pupuh terdapat istilah padalingsa, yang merupakan aturan dalam penulisan lirik. Padalingsa mengatur jumlah suku kata atau baris, dan vokal terakhir dalam suatu baris.
Pupuh Ginada mempunyai padalingsa 7 baris yang tersusun dari 8a, 8i, 8a, 8u, 8a, 4i, dan 8a. Maksud dari padalingsa adalah baris pertama terdapat 8 suku kata dan huruf vokal terakhirnya adalah a, baris kedua terdapat 8 suku kata dengan vokal terakhirnya adalah u, dan seterusnya. Pupuh Ginada ini termasuk dalam kategori sekar alit.
Apa saja contoh Pupuh Ginada? Berikut ini contoh Pupuh Ginada beserta artinya.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.