TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ogoh-Ogoh Bali 2023

Ogoh-ogoh ini akan diarak malam ini guys

Salah satu ogoh-ogoh di Denpasar Selatan tahun 2023. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Kota Denpasar mulai diramaikan oleh hadirnya patung-patung raksasa yang disebut dengan ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh yang nantinya akan diarak pada Hari Pengerupukan atau sehari sebelum Hari Nyepi ini sebagian besarnya telah selesai dibuat.

Kali ini penulis mengajak kamu untuk melihat potret ogoh-ogoh yang ada di seputaran Kecamatan Denpasar Selatan yaitu Kelurahan Panjer, Kelurahan Sidakarya, dan Kelurahan Sesetan. Berikut ini potret ogoh-ogoh Bali 2023, terbaik di Denpasar Selatan.

Baca Juga: 5 Tradisi Sebelum Nyepi di Bali Selain Ogoh-Ogoh

Baca Juga: 5 Maestro Ogoh-ogoh di Bali, Karyanya Selalu Ditunggu-tunggu

1. Ogoh-ogoh dari Banjar Dukuh Mertajati, Kelurahan Sidakarya ini berjudul 'Kala Citta Pralaya'. Ogoh-ogoh ini meraih nilai tertinggi di Denpasar Selatan dan masuk sebagai 12 ogoh-ogoh terbaik di Kota Denpasar. Ogoh-ogoh ini terbuat dari bahan-bahan alami lho

Ogoh-ogoh 'Kala Citta Pralaya'. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

2. Ogoh-ogoh berjudul 'Nyapa Kadi Aku' ini karyanya Banjar Gaduh, Kelurahan Sesetan. Ogoh-ogoh ini meraih nilai tertinggi kedua di Denpasar Selatan dan juga masuk sebagai 12 ogoh-ogoh terbaik Kota Denpasar

Ogoh-ogoh 'Nyapa Kadi Aku'. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

3. Ogoh-ogoh karya Banjar Sasih, Kelurahan Panjer ini memiliki judul 'Teto Wilah Dahana'. Ogoh-ogoh ini sebagai ogoh-ogoh terbaik ketiga di Denpasar Selatan

Ogoh-ogoh 'Teto Wilah Dahana'. (Instagram.com/stt.dharmasubhiksa)

4. Ogoh-ogoh karya Banjar Kaja, Kelurahan Panjer ini mengambil tema 'Tenung Pengider Bhuana', yang menceritakan tentang ilmu atau kesaktian di Lontar Putusan Bhatara Dalem

Ogoh-ogoh 'Tenung Pengider Bhuana' . (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

5.Ogoh-ogoh Banjar Tengah, Kelurahan Sesetan ini mengambil judul 'Wira Negara'. Ogoh-ogoh ini mengambil kisah Ramayana. Yaitu ketika Rama berperang melawan Rahwana, dibantu oleh Hanoman dan pasukan keranya

Ogoh-ogoh 'Wira Negara'. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

6. Ogoh-ogoh Banjar Lantang Bejuh, Kelurahan Sesetan ini mengambil judul 'Masuluh' atau bercermin. Masuluh di sini memiliki makna agar manusia bercermin pada dirinya sendiri sebelum menilai orang lain

Ogoh-ogoh 'Masuluh'. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

7. 'Ahamkara' adalah tema yang diambil oleh Banjar Pegok, Kelurahan Sesetan. Ahamkara merupakan Bahasa Sanskerta tentang ego atau egoisme

Ogoh-ogoh 'Ahamkara'. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

8. Ogoh-ogoh dari Banjar Sekar Kangin, Kelurahan Sidakarya ini mengambil judul 'Trinetra Pralaya' dari kisah Ramayana. Ogoh-ogoh ini bercerita tentang kematian toko sakti Trinetra saat berperang melawan Hanoman dan Trigangga

Ogoh-ogoh 'Trinetra Pralaya'. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

9. Ogoh-ogoh dari Banjar Kangin, Kelurahan Panjer ini berupa manusia berkepala kuda yang berkelahi melawan dua raksasa. Dalam Hindu, manusia berkepala kuda disebut Hayagriwa, yang merupakan awatara Dewa Wisnu

Ogoh-ogoh dari Banjar Kangin, Panjer. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Verified Writer

Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya