TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kerajaan Hindu di Indonesia, Bukti Keberadaannya Masih Ada

Tersebar di Pulau Jawa hingga Kalimantan

Candi Brahu, jejak peninggalan kerajaan Hindu di tanah air. (YouTube.com/4 News Goo)

Hindu adalah agama tertua di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari adanya kerajaan Hindu yang sudah ada sejak abad ke-4.

Kerajaan-kerajaan Hindu tersebar di berbagai wilayah nusantara, dari Pulau Jawa hingga Kalimantan. Masing-masing kerajaan memiliki masa kejayaan dan keruntuhan. Berikut 5 kerajaan Hindu di Indonesia, langsung disimak ya, guys!

Baca Juga: 5 Jenis Persembahan Suci dalam Hindu, Wajib Dilaksanakan!

Baca Juga: 5 Maha Rsi Penerima Wahyu Weda Hindu, Ada yang dari Jawa

1. Kerajaan Majapahit

Candi Bajang Ratu di Trowulan bagian dari Kerajaan Majapahit. (YouTube.com/4 News Goo)

Majapahit merupakan kerajaan Hindu terbesar di Tanah Air. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya, cucu dari Raja Singasari pada abad ke-13 setelah runtuhnya Kerajaan Singasari.

Kerajaan Majapahit mengalami puncak kejayaan saat dipimpin oleh Raja Hayam Wuruk, yang tidak lain adalah cucu Raden Wijaya, pada 1350 hingga 1389 Masehi. Kekuatan Majapahit berasal dari seorang patihnya yang bernama Gajah Mada, sehingga bisa menguasai hampir seluruh wilayah Nusantara.

Keruntuhan Majapahit terjadi setelah masa Pemerintahan Hayam Wuruk, tepatnya ketika Majapahit diperintah oleh Raja Wikramawardhana. Saat itu, beberapa wilayah kekuasaan Majapahit lepas dari tangan Raja Wikramawarhana.

2. Kerajaan Kediri

Peninggalan Kerajaan Kediri. (YouTube.com/Saptono Soemarsono)

Kerajaan Kediri sering juga disebut sebagai Kerajaan Daha atau Panjalu. Kerajaan ini berdiri pada 1045 Masehi atau abad ke-11 di Jawa Timur. Raja pertamanya adalah Sri Samarawijaya.

Kerajaan Kediri berjaya di Zaman Raja Jayabaya sekitar tahun 1135 hingga 1159 Masehi. Pada masa ini, bidang agraris berkembang sangat cepat dengan hasil pertanian yang melimpah di daerah Sungai Brantas. Bidang perdagangannya maju. Mereka berdagang emas, perak, rempah-rempah, kayu cendana, pinang, dan lainnya.

Daerah kekuasaan pun bertambah, bahkan dikatakan mengalahkan Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan Kediri memiliki karya sastra terkenal yang disebut dengan Ramalan Jayabaya.

Keruntuhan kerajaan ini terjadi pada zaman Raja Kertajaya ketika berselisih dengan kaum brahmanan. Ia tak segan untuk menyiksa brahmana yang menolak untuk menyembah dirinya.

Para Brahmana bersama Ken Arok kemudian berhasil menggulingkan Raja Kertajaya. Keberhasilan Ken Arok dari Tumapel menguasai Kediri adalah cikal bakal berdirinya Kerajaan Singasari.

3. Kerajaan Kutai Martapura

Situs Kerajaan Kutai Martapura di Muara Kaman, Kalimantan Timur. (YouTube.com/JOIN Media)

Kerajaan Kutai Martapura berada di daerah Muara Kaman tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Ini termasuk kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang diperkirakan dibangun pada abad 4.

Raja pertama di kerajaan ini adalah Raja Kudungga, berdasarkan Prasasti Yupa yang ditulis dengan huruf Pallawa dan Bahasa Sanskerta. Kerajaan Kutai Martapura mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Mulawarman, yang merupakan cucu dari Raja Kudungga dan putra Raja Asmawarman.

Kerajaan Kutai Martapura runtuh pada tahun 1635 di bawah Pemerintahan Maharaja Dharma Setia, yang gugur di tangan Pangeran Sinum Panji Mendapa dari Kesultanan Kutai. Kesultanan Kutai Kertanegara kemudian menguasai Kerajaan Kutai Martapura.

4. Kerajaan Tarumanegara

Peninggalan Kerajaan Tarumanegara. (YouTube.com/Learning Tower (Menara Pembelajar))

Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh Maharesi Jayasingawarman yang berasal dari India pada abad 4 atau sekitar tahun 358 Masehi. Tarumanegara disebutkan sebagai kerajaan Hindu kedua setelah Kerajaan Kutai Martapura.

Peninggalan Kerajaan Tarumanegara mencapai zaman keemasan pada masa Pemerintahan Raja Punawarman. Saat itu ia membangun Sundapura sebagai ibu kota kerajaan. Sundapura diceritakan merupakan asal usul sebutan Sunda saat ini.

Kerajaan Tarumanegara mengalami keruntuhan pada saat dipimpin oleh Raja Linggawarman. Raja Linggawarman tidak memiliki putra, melainkan hanya dua putri saja, Manasih dan Subakanca. Setelah Raja Linggawarman meninggal, tahta diserahkan kepada Tarubawa yang merupakan suami dari Manasih. Tarusbawa kemudian mengubah nama Tarumanegara menjadi Kerajaan Sunda pada 670 M.

Verified Writer

Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya