TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Jenis Persembahan Suci dalam Hindu, Wajib Dilaksanakan!

Ini sebagai sarana membayar utang pada leluhur hingga Dewa

Salah satu prosesi pelaksanaan Yadnya di Bali. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Ajaran Hindu memiliki beberapa prosesi upacara agama sebagai bentuk persembahan yang suci. Persembahan suci ini, dalam ajaran Hindu disebut yadnya. Yadnya tidak ditujukan kepada Tuhan saja. Sebab dalam Hindu mengenal lima jenis yadnya yang disebut dengan nama Panca Yadnya. Berikut ini deretan jenis persembahan suci Hindu.

Baca Juga: 5 Maha Rsi Penerima Wahyu Weda Hindu, Ada yang dari Jawa

Baca Juga: Mengenal 5 Ajaran Agama Hindu, Percaya Karma Phala dan Moksa

1. Dewa Yadnya

Buah yang digunakan dalam sarana persembahan. (unsplash.com/Artem Beliaikin)

Kitab Suci Manawadharmasastra menyebutkan, bahwa Dewa Yadnya adalah persembahan yang ditujukan kepada para Dewa sebagai manifestasi dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Persembahan yang didasari atas keikhlasan dan ketulusan hati ini sebagai ucapan rasa terima kasih atas segala karunia yang telah diberikan oleh-Nya.

Selain itu juga untuk memohon keselamatan, kesejahteraan dan kerahayuan bagi makhluk hidup di dunia. Beberapa contoh Dewa Yadnya adalah:

  • Mempersembahan sajen sehari-hari di rumah
  • Mempersembahkan sarana upacara atau banten saat piodalan di pura
  • Mempersembahkan sarana upacara atau banten di hari-hari suci umat Hindu.

2. Rsi Yadnya

Upacara Mediksa sebagai salah satu pelaksanaan Rsi Yadnya. (youtube.com/Pasek Aribudi Dwikayana)

Umat Hindu memiliki orang suci yang sangat dihormati. Karena itu, maka terdapat persembahan suci yang disebut dengan nama Rsi Yadnya. Persembahan ini ditujukan kepada orang suci seperti pemangku, pinandita, rsi, mpu, dan pedanda.

Rsi Yadnya bertujuan untuk menyampaikan rasa bakti dan terima kasih kepada orang suci Hindu, dan juga untuk menjalin rasa persatuan serta kebersamaan yang tulus antara sesama umat dengan para rsi (orang suci). Contoh Rsi Yadnya adalah upacara mewinten (memohon anugerah untuk memulai belajar ilmu pengetahuan), ekajati, dwijati, dan mediksa (prosesi menobatkan calon sulinggih).

3. Pitra Yadnya

Upacara Ngaben. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Pitra Yadnya memiliki makna persembahan suci untuk para leluhur yang telah pergi ke hadapan Sang Pencipta (orang yang telah meninggal). Persembahan suci ini memiliki tujuan:

  • Memberikan persembahan yang ikhlas pada para leluhur
  • Untuk menyelamatkan orangtua atau roh leluhur kita
  • Untuk mengembalikan jasad atau badan wadag (badan kasar) ke alam asalnya
  • Menyucikan roh orangtua yang telah meninggal, sehingga dari preta berubah menjadi Pitara.

Contoh pelaksanaan Pitra Yadnya adalah upacara penguburan orang yang meninggal, ngaben, dan mamukur atau proras.

4. Manusia Yadnya

Mepandes atau potong gigi sebaga salah satu pelaksanaan Manusia Yadnya. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Dalam hubungan sesama umat manusia wajib untuk meciptakan hubungan yang harmonis jauh dari permusuhan. Untuk menyelaraskan dan mengharmoniskan hal ini, diperlukan adanya persembahan suci bagi umat manusia yang disebut dengan Manusia Yadnya.

Manusia Yadnya dilakukan sejak orang tersebut berada di dalam kandungan hingga menjalani kehidupan berumah tangga. Contoh pelaksanaan Manusia Yadnya adalah magedong-gedongan (upacara bayi dalam kandungan), kepus pungsed (lepas tali pusar), otonan, menek kelih, potong gigi atau mepandes, dan upacara pernikahan atau pawiwahan.

Verified Writer

Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya