9 Ciri-ciri Rumah Kena Ilmu Hitam Tanah Kuburan

Sarananya sering digunakan di Bali. Mungkin di daerahmu juga

ilustrasi kuburan (pexels.com/Micael Widell)

04 April 2022

Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Siapa yang tidak kenal dengan ilmu hitam atau black magic. Bali sendiri mengenal beragam jenis ilmu hitam. Tujuannya tentu saja untuk menyakiti atau mencelakai kehidupan seseorang. Sarana yang digunakan juga beragam. Satu di antaranya menggunakan sarana tanah kuburan.

Tentunya tidak sembarang tanah kuburan yang digunakan. Tanah yang diambil berasal dari kuburan adat setempat dengan ritual tertentu. Tanah tersebut lalu diberi mantra-mantra oleh orang punya kemampuan untuk menjalankan praktik ilmu hitam.

Setelah diberi mantra, tanah tersebut kemudian ditabur ke rumah atau lokasi yang dituju. Harapannya, orang yang menempati rumah atau lokasi tersebut hidupnya menjadi tidak baik. Apa saja ciri-cirinya?

Melansir dari Instagram seorang penekun spiritual dari Bali, Jro Bayu, ada 9 ciri-ciri rumah yang terkena ilmu hitam dengan sarana tanah kuburan.

1. Sering mendengar suara-suara aneh pada malam hari di pekarangan. Suara-suara tersebut terkadang seperti orang menangis, suara gaduh, atau suara seperti orang memanggil-manggil

Ilustrasi dunia gaib. (unsplash.com/Stefano Pollio)

Baca Artikel Selengkapnya

Verified Writer

Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

9 Ciri-ciri Rumah Kena Ilmu Hitam Tanah Kuburan

1. Sering mendengar suara-suara aneh pada malam hari di pekarangan. Suara-suara tersebut terkadang seperti orang menangis, suara gaduh, atau suara seperti orang memanggil-manggil

2. Sering mimpi selalu berada di kuburan

3. Sering tercium bau busuk di pekarangan rumah. Namun begitu mencari sumber baunya, justru tidak ditemukan lokasinya

4. Suasana pekarangan atau rumah terasa panas atau gerah walaupun telah terpasang pendingin ruangan. Hal ini membuat orang yang tinggal di pekarangan tersebut tidak betah

5. Penghuni pekarangan mudah emosi dan sering mengakibatkan perselisihan di antara anggota keluarga

6. Badan terasa berat sehingga menyebabkan orang yang tinggal di tempat tersebut akan merasa malas untuk beraktivitas

7. Keinginan untuk bersembahyang atau mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa akan berkurang, bahkan cenderung semakin malas melakukannya

8. Sering kehilangan barang-barang padahal selalu berada di tempat biasanya. Hilang secara tiba-tiba pada saat barang tersebut dicari

Makna Tumpek Wariga, Tradisi Hindu Bali untuk Menjaga Alam

Makna Tradisi Rerajahan Yamaraja Khas Desa Bugbug Bali

Mengenal Ritual Nyepi ala Suku Dayak Iban Kalimantan Barat

Arti Amor Ing Acintya, Ucapan Dukacita Bahasa Bali

Cara Melukat di Pura Tirta Empul, Dikunjungi Guido Rodriguez

5 Cerita Mitologi Korea, Diangkat Jadi Judul KDrama

9 Pantangan dan Cara Memilih Pemangku Hindu di Bali

Festival Layang-layang Tradisi Bali , 5 Faktanya!

Orang Suci, 7 Jenis Pemangku yang Dikenal dalam Ajaran Hindu

Melukat di Pura Panca Tirta, Bukan Healing Tapi Ramai Minta Keturunan