[OPINI] Apakah Emas Pantas Jadi Portofolio Investasi?
Kita harus punya pandangan lain tentang emas di masa modern
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sejarah umat manusia bersama logam mulia emas merupakan perjalanan yang panjang, penuh drama, bahkan terkadang penuh dengan darah. Begitu banyak kisah tentang ekspansi kerajaan atau penghancuran suatu peradaban dan kebudayaan dapat dikaitkan kepada keinginan untuk mendapatkan lebih banyak logam kuning misterius ini. Jika dipikir-pikir sebenarnya cukup aneh. Karena tidak seperti kebanyakan aset, emas tidak memberikan pertambahan nilai ekonomis yang riil jika dibandingkan dengan bisnis atau bahkan segenggam biji-bijian.
Warren Buffett, seorang investor saham tersukses dan orang terkaya keenam di dunia versi Forbes 2022, pernah mengatakan bahwa emas tidak dapat melakukan apa-apa selain diam dan melihat kita. Bapak Ekonomi Makro Modern, John M Keynes, bahkan menyebut emas yang pernah menjadi pagu nilai US Dollar dalam sistem standar emas sebagai ‘relik orang barbar’. Jika demikian, mengapa kita masih mendapati toko-toko emas di sekitar kita? Apakah emas memang pantas dimasukkan ke dalam portofolio investasi kita?
Baca Juga: [OPINI] 5 Hal yang Mungkin Terjadi bila Manusia Bertelur
Baca Juga: [OPINI] Akibat Hukum Konsumen Menolak Membayar Pesanan COD
Berbagai kegunaan emas
Seperti yang telah dituliskan di atas, sejarah manusia tidak bisa lepas dari emas. Dari topeng penguburan Mesir hingga reruntuhan Celtic, kuil Peru hingga makam Tiongkok kuno, bukti kecintaan kita pada emas ditemukan di hampir setiap penjuru dunia. Sepanjang sejarah panjang ini, tujuan utamanya selalu untuk dekorasi, aksesori, atau perhiasan. Bahkan saat ini sebagian besar emas yang dikonsumsi setiap tahunnya di seluruh dunia adalah untuk perhiasan.
Berdasarkan data dari Statista, permintaan emas dari industri perhiasaan global mencapai 55,43 persen pada tahun 2021. Hal ini dirasa masuk akal karena emas adalah logam mulia yang ‘bersinar’. Rona emas yang indah itu disebabkan oleh kemampuannya menyerap lebih banyak cahaya biru daripada panjang gelombang cahaya tampak lainnya. Karena biru bersifat saling melengkapi dengan kuning, maka sinar indah itulah yang kita lihat.
Emas juga memiliki beberapa kegunaan industri yang penting. Emas memantulkan sebagian besar radiasi Matahari di luar angkasa, dan itulah sebabnya kita dapat menemukannya pada helm para astronot dan perlengkapannya. Emas juga memiliki berbagai kegunaan medis, misalnya sodium aurothiomalate yang digunakan untuk mengobati penyakit artritis reumatoid parah.
Emas juga dapat ditemukan di dalam sirkuit ponsel atau chip di kartu SIM (GSM) atau RUIM (CDMA) karena terbukti mampu menyalurkan arus elektronik lebih baik jika dibandingkan dengan tembaga. Namun demikian, tingkat konsumsi emas untuk industri teknologi masih berada pada tingkat 8,21 persen pada tahun 2021 menurut data dari Statista.
Selain sebagai perhiasaan, kegunaan utama lainnya dari emas adalah sebagai instrumen investasi. Karena nilai emas nampak lebih dapat diandalkan jika dibandingkan dengan pasar saham yang lekat dengan fluktuasi harga yang liar. Faktanya, berdasarkan data Statista tahun 2021, sebanyak 25,05 persen dari konsumsi emas global datang dari dunia investasi, dan sekitar 11,33 persen permintaannya juga datang dari berbagai bank sentral di seluruh dunia.
Ada banyak cara untuk berinvestasi dalam emas. Kita dapat membelinya dalam bentuk koin atau emas batangan, dengan catatan toko emas memiliki kuasa untuk menentukan spread harga beli dan jual. Di sisi lain, ada biaya penyimpanan untuk melindungi emas dari pencurian atau kehilangan. Banyak investor emas modern dari generasi muda saat ini juga dapat memilih untuk menabung emas di tabungan pegadaian.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.