Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ramadan 2025: Sakit, Tapi Ini Cara Tuhan Membersihkan Jalanku

Ilustrasi bayangan diri sendiri (IDN Times/Ayu Afria)

"Untuk segala hal yang tidak mampu aku selesaikan. Aku pasrahkan menjadi urusan-Mu, Tuhanku. Karena apa yang telah ditentukan untuk pergi tak akan pernah berbalik ke arah kita lagi. Malam ini, biarkan aku terlahir kembali, seperti saat Ibu melahirkanku ke dunia. Bersihkanlah, dan terangilah jalanku"

"Siapa bilang Tuhan hanya milik orang-orang yang ahli ibadah?"  Dering handphone panggilan masuk dari ibu mengakhiri lamunanku. Rasanya banyak sekali gejolak di kepala ini yang mengusik ketenanganku sejak Desember 2024. Oh, tidak! Aku harus segera menyetel ulang suara dan nada sebelum menyapa ibu.

"Assalamualaikum, Mama," sapaku.

"Waalaikumsalam. Gimana kabarnya Nduk? Puasa kan? Lebaran pulang ya?" ucap Mama.

"Gak Ma. Capek di jalan. Gilimanuk macet parah, dan lagi bokek juga. Gak pulang orangnya, yang penting paket buat Mama minggu depan sampai," ucapku.

Aku adalah anak perempuan dan tertua di keluargaku. Aku tidak akan mengatakan aku adalah anak yang baik dan penurut, karena semuanya orang juga tahu betapa sulitnya mengaturku. Tapi aku bisa mengatakan, akulah yang akan berdiri di barisan terdepan jika ada apa-apa dengan orangtua, dan keluargaku. Terlepas apapun yang terjadi diantara kami, darahnya tetap mengalir di tubuhku, dan aku menyayangi mereka sepenuh hatiku.

Sebetulnya aku juga memendam kerinduan pada mereka. Kepada Mama, Cino Mbuki (panggilanku kepada ayahku), Si Konyel (keponakanku) dan Julien ekor cincin (panggilanku untuk adik laki-lakiku satu-satunya). Aku rindu suasana rumah, tapi aku tidak bisa pulang. Ada hal yang tidak ingin aku tunjukkan bahwa aku sedang tidak baik-baik saja.

Ramadan ini aku tengah berbenah sendiri untuk hidupku, sehingga setelahnya aku dapat terlahir sebagai individu yang baru. Nanti bila semua sudah membaik, aku pasti pulang untuk kalian.

Aku lebih sering menangis di bulan Ramadan 2025 ini, meskipun aku tidak tahu menangis karena apa, oleh sebab apa. Satu-satunya yang ku tahu, aku menangis untuk diriku sendiri. Ku biarkan tubuhku basah oleh derasnya hujan yang tercurah di bulan Maret 2025 ini. Setidaknya hujan bisa mengaburkan air mataku yang tengah membasahi pipi.

Kali ini, aku ingin berterima kasih untuk diriku sendiri, meminta maaf kepada diriku sendiri karena selama ini aku tidak bisa menjaganya dengan baik. Hingga aku tersesat sangat jauh karena urusan duniawi.

Aku tidak akan mengatakan ujianku paling berat tahun ini, namun bertubi-tubi mulai dalam hal pekerjaan, pertemanan, keuangan, kesehatan, kedua orangtuaku yang sedng sakit hingga putusnya pertunanganku karena pihak ketiga. Anehnya, di saat momen rapuh dan harusnya mendapatkan dukungan semangat, justru banyak pihak yang bersandar di pundakku. Salah satunya aku harus menyelamatkan kehidupan orang lain yang menjadi korban penyekapan dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Tugas sosialku sebagai seorang volunteer di salah satu Lembaga Bantuan Hukum (LBH) di Bali.

Dalam hati aku bergumam 'Tuhan aku tidak memiliki pundak untuk bersandar saat aku lelah dan letih. Tapi banyak orang yang bersandar pada pundakku. Maka kuatkanlah aku dan jangan pernah tinggalkan aku sekalipun aku dalam keadaan penuh noda.'

"Gimana kondisi Mama hari ini Yu? Dirawat di RS ata dikasih rawat jalan Yu?" tanya sahabatku, Sud.

"Rawat jalan, Mbok. Makasih sudah bertanya ya, Mbok. Makasih juga karena tidak menusukku dari belakang," jawabku.

"Astaga. I feel like your mom is kind of my mom too. This is not my style and I am so sure, this is also not your style. Kita gak bakal ngotorin diri dengan cara-cara busuk begitu. Biar mereka akhirnya menjauh sendiri dari kehidupanmu, Yu," tegas Sud.

Pada Ramadan 2025 ini, seperti ungkapan sahabat Nabi Muhammad SAW, Umar Bin Khattab 'Aku tidak peduli atas keadaan susah dan senangku, karena aku tidak tahu manakah di antara keduanya itu yang lebih baik bagiku'.

Maka, aku memohon ampun dan berpasrah kepada Tuhan ku atas segala urusanku. Semoga datang kebaikan dari segala arah untuk kita semua di 2025 ini, Amiin.

Share
Topics
Editorial Team
Ayu Afria Ulita Ermalia
Ita Lismawati F Malau
Ayu Afria Ulita Ermalia
EditorAyu Afria Ulita Ermalia
Follow Us