Menambah Sosok Perempuan di Sektor Penting jadi PR Besar!
Indonesia masih menghadapi kesenjangan gender
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Menurut laporan Indonesia Millennial Report 2022 yang dilakukan oleh IDN Research Institute, hanya 54 persen millennials berpendapat bahwa kesetaraan gender di Indonesia bagus. Itu artinya, Negara masih memiliki tugas besar.
Sebanyak 61 persen setuju bahwa perempuan setara dengan laki-laki. Lalu 62 persen
percaya, bahwa perempuan juga bisa menjadi seorang pemimpin. Jadi sekarang sudah saatnya semua memberikan banyak kesempatan dan bersikap afirmatif kepada perempuan agar bisa mengeluarkan banyak potensinya dan kesempatan yang sama dengan laki-laki.
1. Kita masih punya PR untuk menambah jumlah sosok perempuan di sektor-sektor penting, karena masih ada kesenjangan gender yang besar
Saat ini, perempuan Indonesia telah mendobrak banyak batasan dengan memegang posisi sebagai kepemimpinan di pemerintahan maupun perusahaan. Contohnya Wakil Gubernur Lampung periode 2019–2024, Chusnunia Chalim, di bidang politik; dan jurnalis Najwa Shihab, yang sebelumnya kedua sektor tersebut didominasi oleh laki-laki. Kedua tokoh itu menjadi representasi penting, karena menempatkan perspektif perempuan-sentris dalam pengambilan keputusan.
Di Indonesia, partai politik harus mengalokasikan 30 persen perempuan dalam daftar calon legislatif (caleg) untuk mendongkrak representasi caleg perempuan di dunia politik. Pada tahun 2019, Puan Maharani menjadi perempuan pertama yang dilantik sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Namun hanya 118 dari 575 kursi atau 20,5 persen di parlemen yang diselenggarakan oleh perwakilan perempuan.
Lalu di tingkat menteri, dari 34 posisi hanya ada enam menteri perempuan (18 persen) di Kabinet Indonesia Maju. Mereka adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah, Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan Siti Nurbaya, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
“Masih ada masalah di pemerintahan [terkait kesetaraan gender]. Tapi kita lebih terbuka sekarang, dan kita punya lebih banyak perempuan di posisi-posisi penting. PR kita adalah menambah jumlah pekerja perempuan karena masih ada kesenjangan gender yang besar,” ujar Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim.