WNA Tewas Terseret Ombak di Pantai Diamond, Waspadai Cuaca Buruk

- Kejadian wisatawan terseret ombak bermula saat korban dan rekannya berenang di Pantai Diamond
- Hanya satu wisatawan yang mampu ditarik warga, sementara korban hanyut ke tengah laut
- Proses evakuasi korban terkendala gelombang besar, namun akhirnya tubuh korban berhasil dievakuasi dengan hati-hati
Klungkung, IDN Times - Seorang wisatawan asal Ukraina, Yaroslav Petryshyn (67), meninggal dunia setelah terseret arus deras saat berenang di Pantai Diamond, Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida, Sabtu (2/8/2025) siang. Atas kejadian ini, Kapolsek Nusa Penida, AKP I Ketut Kesuma Jaya, mengingatkan seluruh wisatawan domestik maupun mancanegara meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di perairan Nusa Penida. Mengingat cuaca ektrem seperti angin kencang dan gelombang tinggi terjadi dalam beberapa hari terakhir di perairan Nusa Penida.
“Kami ingatkan warga ataupun wisatawan untuk selalu memperhatikan prakiraan cuaca, kondisi gelombang, serta mengikuti instruksi dari petugas lapangan atau pengelola wisata,” ujarnya, Minggu (3/8/2025).
Ia juga menyebutkan, lokasi wisata populer seperti Pantai Diamond, Pantai Kelingking, dan Broken Beach termasuk dalam kawasan rawan ombak besar. Langkah-langkah pencegahan ditingkatkan melalui kerja sama dengan pengelola tempat wisata dan pihak terkait lainnya.
“Kami akan perkuat pengawasan dan sekalu mengingatkan wisatawan atau pengelola destinasi agar tidak terulang lagi peristiwa serupa,” kata Kesuma.
1. Kejadian wisatawan terseret ombak, bermula saat korban berenang di Pantai Diamond bersama rekannya

Kejadian wisatawan tewas terseret ombak bermula saat korban dan seorang rekannya berenang di pesisir Pantai Diamond, Desa Pejukutan sekitar pukul 13.15 Wita, Sabtu (2/8/2025). Ombak besar menerjang secara tiba-tiba dan membuat keduanya terseret ke tengah laut.
"Korban terus menjauh dari garis pantai, ombak sangat tinggi dan arusnya kencang," ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Bali di Denpasar, I Nyoman Sidakarya.
2. Hanya satu wisatawan yang mampu ditarik warga, sementara korban hanyut ke tengah laut

Warga yang melihat kejadian itu berupaya menolong dengan melemparkan tali, dan melakukan evakuasi darurat dari darat. Satu wisatawan berhasil ditarik ke pantai, sementara korban terbawa semakin jauh oleh arus kuat.
"Korban terbawa arus kuat ke tengah laut," jelasnya.
Sekitar pukul 13.21 Wita, laporan kejadian diterima oleh Tim Siaga SAR Nusa Penida. Empat personel langsung diberangkatkan dari Pelabuhan Sampalan menggunakan perahu karet (Rigid Inflatable Boat) untuk melakukan pencarian di laut.
3. Proses evakuasi korban terkendala gelombang besar

Tim SAR sempat melihat tubuh korban mengapung di kejauhan. Namun, upaya penyelamatan terhambat gelombang yang terus membesar, dan arus yang semakin kuat. Tak lama kemudian, tubuh korban terbawa arus ke arah pantai.
"Korban sempat terlihat terapung-apung sebelum akhirnya terdampar di pinggir pantai," jelas Sidakarya.
Sekitar pukul 14.45 Wita, tubuh korban ditemukan oleh pengunjung dan warga, lalu dievakuasi ke atas tebing oleh Tim SAR. Evakuasi dilakukan dengan hati-hati karena medan terjal dan ombak yang masih tinggi. Korban berhasil dibawa ke atas pukul 16.05 Wita, kemudian diangkut menggunakan ambulans menuju Nusa Medica Clinic.