Bermakna Kebersamaan, Umat Muslim di Bali Punya Tradisi Megibung

Mempererat tali silaturahmi antar warga

Klungkung, IDN Times - Tradisi megibung di Bali, biasanya identik dilakukan oleh mayarakat Hindu saat menggelar yadnya atau upacara adat. Saat megibung, masyarakat adat menggelar acara makan bersama dengan cara duduk melingkar dan bersila. Di tengah lingkaran, terhidang nasi lengkap dengan lauk seperti lawar, sate, ataupun daging yang digoreng.

Lewat tradisi megibung, diharapkan dapat mempererat kekerabatan antar warga. Nah uniknya, di beberapa daerah di Bali, tradisi megibung diadopsi oleh umat Muslim, khususnya di wilayah Bali Timur.

1. Tradisi megibung di Kampung Kusamba disebut "ngaminang"

Bermakna Kebersamaan, Umat Muslim di Bali Punya Tradisi MegibungSuasana megibung umat Muslim di Kampung Kusamba, Kabupaten Klungkung. (IDNTimes/Wayan Antara)

Tradisi megibung diadopsi juga oleh umat Muslim di Kampung Kusamba, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. Umat Muslim Kusamba menyebut tradisi yang sudah dilakukan secara turun menurun ini dengan ngaminang

"Ngaminang merupakan tradisi leluhur umat Muslim di Kampung Kusamba untuk menunjukkan kebersamaan. Umat Muslim Kampung Kusamba terdiri dari beberapa suku," ujar tokoh Muslim Kampung Kusamba, Hambali, Jumat (9/4/2021).

Menurutnya, tradisi ngaminang serupa dengan tradisi megibung. Biasanya tradisi ini dilaksanakan di masjid setempat dan dikuti oleh orang dewasa maupun anak-anak.

"Tradisi ini menjadi contoh dalam menjaga kebersamaan dan toleransi antar umat beragama. Tidak hanya antar umat Muslim, warga sekitar yang mayoritas Hindu juga kami libatkan," jelasnya.

2. Tradisi megibung juga dilaksanakan umat Muslim di Kampung Buitan Karangasem

Bermakna Kebersamaan, Umat Muslim di Bali Punya Tradisi MegibungSuasana megibung umat Muslim di Kampung Kusamba, Kabupaten Klungkung. (IDNTimes/Wayan Antara)

Tradisi megibung juga dilaksanakan oleh umat Muslim di Kampung Buitan, Manggis, Kabupaten Karangasem setiap perayaan Idul Adha. Tradisi ini disambut dengan sangat antusias oleh umat Muslim setempat, mulai dari orang dewasa, hingga anak-anak. 

"Tradisi megibung bertujuan mempererat tali silaturahmi dan juga sebagai rasa syukur. Tradisi ini sudah diwarisi secara turun-temurun dan kami laksanakan dari generasi ke generasi," ujar tokoh masyarakat setempat, Saiful Hadi.

Tidak jauh berbeda dengan tradisi megibung masyarakat Hindu di Bali, megibung bagi mayarakat Muslim juga dilakukan dengan cara duduk melingkar dan makan bersama. Di tengah-tengahnya, terhidang nasi, sayuran, dan lauk-pauk.

"Makna dari tradisi ini adalah kebersamaan. Tradisi ini merupakam identitas Karangasem, dan kami, walaupun berbeda agama, punya kewajiban melestarikan tradisi ini," ungkapnya.

3. Tradisi megibung wajib untuk terus dilestarikan

Bermakna Kebersamaan, Umat Muslim di Bali Punya Tradisi Megibung(Ilustrasi toleransi beragama) IDN Times/Sukma Shakti

Selain di Kampung Kusamba, Klungkung dan Kampung Buitan, Karangasem, tradisi megibung juga dilaksanakan oleh umat Muslim di Kampung Kepaon, Kota Denpasar.

Tokoh Muslim di wilayah yang menggelar tradisi megibung berharap tradisi ini bisa tetap dilestarikan sampai kapanpun. Mereka ingin terus mewariskan tradisi ini ke anak maupun cucu mereka. "Tradisi ini wajib dilestarikan, sebagai wujud kebersamaan," Hambali.

Hal serupa juga diungkapkan Saiful Hadi. Baginya, tradisi megibung juga wajib untuk dilestarikan. Terlebih tradisi ini sudah diwariskan oleh leluhur umat Muslim di Buitan sejak beratus-ratus tahun lalu.

"Kami berharap agar tradisi megibung ini terus dilanjutkan generasi berikutnya sehingga ciri khas Muslim di Bali itu terus terjalin dengan baik," harapnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya