Sebulan Nihil Kasus, Klungkung Kembali Rawat Pasien COVID-19 di ICU

Klungkung, IDN Times - Satu bulan terakhir, Kabupaten Klungkung nihil kasus COVID-19 dan bahkan masuk sebagai kawasan zona hijau. Namun saat ini ternyata Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Klungkung kembali merawat pasien COVID-19.
Pasien tersebut datang ke rumah sakit dengan gejala dada berdebar dan sesak nafas, sehingga harus dirawat di ICU COVID-19. Hasil tes terhadap pasien itu menunjukkan positif COVID-19.
Ketua Satgas COVID-19 Kabupaten Klungkung sekaligus Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, sebelumnya sempat mewanti-wanti agar masyarakat tidak lengah dengan status zona hijau. Ia menegaskan, apabila lalai protokol kesehatan (Prokes), tidak menutup kemungkinan akan kembali muncul kasus COVID-19 di Klungkung.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Kasus, Pemerintah Denpasar: Prokes Jangan Kendor
1. Pasien masuk Unit Gawat Darurat pada Sabtu 22 Januari 2022)
Plt Dirut RSUD Klungkung, I Nyoman Kesuma, menjelaskan pasien COVID-19 baru di Klungkung masuk Unit Gawat Darurat (UGD), pada Sabtu (22/1/2022) lalu. Pasien laki-laki itu masuk rumah sakit dengan keluhan sesak dan dada berdebar.
"Pasien itu hasil tesnya menunjukan positif COVID-19. Ketika itu, kami langsung rawat di ruang ICU," ungkap Kesuma.
Pasien tersebut merupakan pasien COVID-19 pertama setelah Klungkung 4 pekan nihil kasus COVID-19 dan berstatus zona hijau.
2. Hasil tracking menunjukkan 9 orang positif COVID-19
Pasca munculnya 1 kasus baru, Satgas COVID-19 Klungkung langsung melakukan tracing. Lokasi tracing difokuskan ke rekan-rekan kerja pasien dan ke Desa Pikat, desa asal yang bersangkutan. Hasilnya, dari 17 yang dites swab, ada 9 orang dinyatakan positif COVID-19.
"Warga yang terkonfirmasi positif itu masih satu pekarangan dengan warga positif COVID-19 yang dirawat di RSUD Klungkung," ujar Perbekel Desa Pikat, Wayan Navy Sudarsa.
Saat ini warga yang negatif COVID-19 tengah menjalani karantina keluarga. Sementara yang positif COVID-19 harus menjalani isiolasi yang diawasi oleh pihak Satgas Desa dan Puskesmas. Mereka yang terkonfirmasi positif COVID-19 sudah mendapatkan vaksinasi dosis kedua.
"Pihak yang kami tracing yakni keluarga yang kontak erat dan beberapa rekan kerja dari yang positif COVID-19," ungkap Kadis Kesehatan Klungkung, dr Ni Made Adi Swapatni, Selasa (25/1/2022).
Saat ditanya berapa sesungguhnya persentase seseorang yang sudah mendapatkan dua dosis vaksin bisa tertular COVID-19?
Adi Swapatni tidak dapat memastikan berapa persentase kemungkinan warga yang telah mendapat vaksinasi dosis kedua bisa kembali terinfeksi. Namun ia memastikan bahwa vaksiansi dapat mencegah kefatalan jika seseorang terinfeksi COVID-19.
"Setelah gencar vaksinasi, lebih jarang kasus pasien COVID-19 dengan gejala berat. Saat ini juga kami tengah melaksanakan vaksiansi booster untuk usia 18 tahun ke atas. Tujuannya tentu untuk lebih meningkatkan proteksi daya tahan tubuh dari COVID-19," jelas Adi Swapatni.
3. Dinas Kesehatan kirim sampel ke UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Bali
Adi Swapatni menambahkan, pihaknya sudah mengirim sampel ke Laboratorium Kesehatan Provinsi Bali untuk mengetahui apakah yang menginfeksi warga di Klungkung tersebut virus COVID-19 dengan varian Omicron atau tidak.
"Sampel kami sudah kirim. Namun kami belum mengetahui hasilnya. Itu nanti menjadi kewenangan Labkes Provinsi Bali," ungkap Adi Swapatni.
Terkait kembali munculnya kasus COVID-19 di Klungkung, ia meminta peran semua elemen, mulai dari Satgas COVID-19 dan masyarakat untuk sama-sama berupaya mencegah penularan COVID-19 ini.
"Vaksiansi tetap penting untuk mencegah fatalitas dari kasus COVID-19. Sementara penerapan protokol kesehatan harus juga tetap diterapkan," tegasnya.