2 Kelas di SMP N 3 Dawan Klungkung Terpaksa Ditutup Sementara, Kenapa?

Apakah terkait dengan pandemik COVID-19?

Klungkung, IDN Times - Dua kelas di SMP N 3 Dawan harus ditutup sementara lantaran ada siswa yang terkonfirmasi COVID-19 dari klaster keluarga. Proses pembelajaran tatap muka di dua kelas itu pun akhirnya dihentikan sementara dan para siswa kembali belajar secara daring.

Sebelum kedua siswa itu terkonfirmasi positif COVID-19 dan menjalani isolasi desa, mereka sempat masuk sekolah. Satgas COVID-19 Klungkung kemudian melakukan tracking dan tes swab terhadap siswa dan siswi di dua kelas tersebut pada Rabu (16/1/2022).

Baca Juga: Sebulan Nihil Kasus, Klungkung Kembali Rawat Pasien COVID-19 di ICU

1. Hanya siswa yang ditracing, sedangkan guru tidak

2 Kelas di SMP N 3 Dawan Klungkung Terpaksa Ditutup Sementara, Kenapa?Tracing terhadap siswa di SMP N 3 Dawan, Kabupaten Klungkung. (Dok.IDN Times/Kodim Klungkung)

Satgas penanganan COVID-19 di Kabupaten Klungkung bersama petugas Dinas Kesehatan, kepolisian, dan TNI melakukan tracing selama dua hari berturut-turut pada Selasa (25/1/2021) dan Rabu (26/1/2021).

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung, Ketut Sujana, menjelaskan tracing dilakukan terhadap 29 siswa kelas IX B dan 24 orang siswa kelas VII D.

"Tracing siswa kelas IX, hasilnya negatif. Sedangkan tracing siswa kelas VII D, masih menunggu hasil pemeriksaan," jelas Sujana.

Menurutnya, upaya ini sebagai langkah mengantisipasi munculnya klaster sekolah penyebaran COVID-19.

“Yang ditracing sebatas siswanya. Guru-guru tidak ditracing karena belum sampai klaster sekolah. Langkah ini bentuk antisipasi terhadap hal-hal yang tidak kita inginkan,” ungkap Sujana.

2. Dua kelas di SMP N 3 Dawan ditutup selama 5 hari

2 Kelas di SMP N 3 Dawan Klungkung Terpaksa Ditutup Sementara, Kenapa?ilustrasi virus corona varian Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Sujana menekankan sesuai surat keputusan bersama empat menteri, apabila terjadi non klaster sekolah dan angka kasusnya di bawah 50 persen di rombel (rombongan belajar), dilakukan penutupan di kelas itu saja selama lima hari.

“Di SMPN 3 Dawan, ada dua kelas, kelas sembilan dan kelas tujuh D (ditutup) selama lima hari, hingga Sabtu. Ini karena ada siswanya yang terkonfirmasi positif COVID-19. Sementara mereka belajar secara daring,” jelas Sujana.

3. Sebelumnya ada 9 warga di Desa Pikat diisolasi karena positif COVID-19

2 Kelas di SMP N 3 Dawan Klungkung Terpaksa Ditutup Sementara, Kenapa?ilustrasi virus corona (IDN Times/Mardya Shakti)

Dandim 1610/Klungkung, Letkol Inf. Suhendar Suryaningrat, memerintahkan anak buahya untuk ikut terlibat dalam pendampingan tenaga kesehatan dan mendata warga yang ada kontak langsung dengan pasien COVID-19. Termasuk pendampingan saat melaksanakan tracing.

Tracing dan testing ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan kesehatan keluarga pasien COVID- 19 maupun teman-temannya demi memutus rantai penyebaran virus COVID-19. Kami mengimbau dan mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat agar tetap disiplin dalam melaksanakan dan mematuhi protokol kesehatan,” ungkap Dandim.

Diberitakan sebelumnya, pasca berstatus satu-satunya daerah zona hijau COVID-19 di Bali, kembali muncul kasus COVID-19 di Klungkung. Bahkan seorang warga asal Desa Pikat harus dirawat di RSUD Klungkung karena sempat mengalami gejala berat.

Satgas COVID-19 Klungkung langsung melakukan tracing yang difokuskan ke Desa Pikat, asal desa pasien yang dirawat. Hasilnya, dari 17 orang yang mengikuti tes swab, tercatat ada 9 orang dinyatakan positif COVID-19.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya