RSUP Sanglah Punya Alat Radiografi Tercanggih di Bali, Ini Faktanya

Ketut Dewa Kresna menyampaikan X-Ray Panoramik CBCT ini atau rontgen panoramik adalah pemeriksaan rontgen gigi dua dimensi yang menangkap seluruh mulut dalam satu gambar tunggal. Baik bagian gigi, rahang atas dan bawah, sinus, maupun struktur dan jaringan sekitarnya.

Pemeriksaan rontgen panoramik biasa dilakukan oleh dokter gigi dan ahli bedah mulut. Keberadaan alat ini disebut merupakan alat diagnostik yang penting. Cakupannya lebih luas daripada x-ray intraoral konvensional. Hasilnya bisa memberikan informasi penting mengenai sinus maksilaris, posisi gigi, dan kelainan tulang.

Selain itu, rontgen panoramik biasanya digunakan untuk merencanakan perawatan gigi tiruan, kawat gigi, ekstraksi dan implan, baik implan penuh maupun sebagian.

Namun dapat juga menjadi penunjang masalah gigi dan medis seperti kista tulang rahang, impaksi gigi, tumor rahang, kanker mulut, penyakit periodontal, gangguan rahang, radang selaput lendir.

Dilansir dari laporan kasus berjudul Keuntungan Praktis Penggunaan CBCT pada Perawatan Bedah Impaksi Gigi Molar Ketiga Bawah yang ditulis oleh drg Steffano Aditya Handoko pada tahun 2018 lalu, disebutkan bahwa CBCT merupakan sistem foto radiografi berkualitas tinggi yang digunakan untuk diagnosa. Sistem tersebut berupa gambaran 3 dimensi yang akurat dan dapat memberikan gambaran mengenai elemen-elemen tulang yang ada pada kerangka maksilofasial.

Sistem ini memberikan gambaran sampai dengan ukuran yang kecil dan dengan dosis radiasi yang rendah tetapi dengan hasil resolusi yang memadai. Selain itu juga dapat digunakan untuk melakukan diagnose sebagai panduan perawatan serta untuk evaluasi paska perawatan.

CBCT terdiri sumber x-ray dan detektor yang terpasang pada alat yang dapat berputar. Sumber radiasi ionisasi berbentuk pyramid divergen atau berbentuk cone (kerucut) diarahkan pada bagian tengah daerah yang diinginkan. Selain itu juga mengarah pada x-ray detektor yang dipasangkan berlawanan arah dari sisi pasien.