Rayakan Galungan, Umat Hindu Bali Tetap Sembahyang Meski Gempa

Denpasar, IDN Times - Gempa dengan kekuatan 4,9 magnitudo Skala Richter (SR) mengguncang Bali, Rabu (24/7) pukul 9.29 Wita. Dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, hingga kini belum ada laporan kerusakan yang diakibatkan gempa tersebut. Selain itu, gempa juga tidak mengganggu suasana persembahyangan di Hari Suci Galungan.
1. Belum ada kerusakan akibat gempa

Kepala BPBD Bali, I Made Rentin, mengatakan hingga kini belum ada laporan kerusakan akibat gempa. Pihaknya juga terus melakukan pendataan ke semua daerah kabupaten/kota se-Provinsi Bali untuk memastikan kondisi masyarakat terkait dampak gempa yang baru saja terjadi.
"Laporan sementara yang kami terima kondisi aman. Kegiatan masyarakat yang melakukan aktivitas persembahyangan Hari Raya Suci Galungan tetap berjalan lancar," kata dia, Rabu (24/7).
2. Bandara Ngurah Rai terpantau normal meski gempa

Rentin juga mengatakan, gempa tidak berpengaruh terhadap aktivitas pariwisata. Menurutnya, aktivitas wisatawan terpantau lancar dan operasional Bandar Udara (Bandara) I Gusti Ngurah Rai tetap normal.
"Demikian juga aktivitas wisatawan terpantau ramai lancar, aktivitas operasional bandara tetap normal," jelasnya.
3. Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak percaya berita hoaks

Kepada seluruh masyarakat, pihaknya mengimbau agar tenang dan tak resah apalagi panik. Masyarakat tetap mengikuti arahan dari petugas yang berwenang, tidak percaya dengan info-info hoaks yang bukan dari sumber resmi.
"Percaya dengan informasi resmi yang dikeluarkan oleh Lembaga Pemerintah dalam hal BPBD dengan BMKG, mengingat banyaknya informasi berita hoaks" katanya.
4. Umat Hindu justru tidak merasakan gempa di Pura Jagatnatha

Sementara itu di Pura Agung Jagatnatha sedang berlangsung persembahyangan Hari Suci Galungan sejak pukul 08.00 Wita. Meski ada gempa, prosesi persembahyangan tidak mengalami gangguan.
"Pamedek banyak di sini dan tak mengganggu aktivitas persembahyangan di sini. Kita juga tak merasakan," kata I Made Langgeng Buana, Sekretaris Paikatan Pemangku Kota Denpasar, Rabu (24/7).
Menurutnya persembahyangan ini juga untuk memohon keselamatan bagi semua masyarakat.
"Kita juga mohon doa biar selamat bersama. Sembahyang di sini menyelamatkan semua dunia. Aktivitas tak ada terganggu," jelasnya.