Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Evakuasi Warga Semarang di Gunung Agung Diselimuti Kabut

Situasi evakuasi pendaki Gunung Agung yang meninggal dunia (Dok.IDN Times/Basarnas Bali)
Situasi evakuasi pendaki Gunung Agung yang meninggal dunia (Dok.IDN Times/Basarnas Bali)

Karangasem, IDN Times – Evakuasi seorang pendaki yang meninggal dunia di puncak Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, pada Rabu (13/3/2024) berhasil dilakukan. Tim Search and Rescue (SAR) gabungan tiba di lokasi sekitar pukul 12.39 Wita. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), I Nyoman Sidakarya, mengatakan mereka berangkat dari pos Pengubengan sekitar pukul 03.00 Wita dini hari.

“SRU 1 berangkat jam 03.00 WIta,” ungkapnya.

1.Lokasi di sekitar titik evakuasi dilanda gerimis

Situasi evakuasi pendaki Gunung Agung yang meninggal dunia (Dok.IDN Times/Basarnas Bali)
Situasi evakuasi pendaki Gunung Agung yang meninggal dunia (Dok.IDN Times/Basarnas Bali)

Kondisi cuaca di seputaran lokasi evakuasi pagi tadi dilaporkan mendung, dengan angin yang cukup kencang. Kondisi ini dirasakan Tim SAR gabungan sekitar 700 meter dari jarak korban berada. Beberapa saat kemudian mulai turun gerimis.

2. Kabut mulai tebal saat korban dievakuasi

Situasi evakuasi pendaki Gunung Agung yang meninggal dunia (Dok.IDN Times/Basarnas Bali)
Situasi evakuasi pendaki Gunung Agung yang meninggal dunia (Dok.IDN Times/Basarnas Bali)

Sesampainya di lokasi kejadian, kabut mulai tebal dan angin tetap kencang. Tim SAR gabungan juga mengalami keterbatasan jarak pandang. Kondisi ini memakan waktu yang lebih lama untuk sampai ke titik evakuasi.

“Ada penambahan personel dari Kantor Basarnas Bali menuju Pos Pengubengan,” kata Sidakarya.

3.Terkonfirmasi merupakan pendaki dari Semarang Barat

Situasi evakuasi pendaki Gunung Agung yang meninggal dunia (Dok.IDN Times/Basarnas Bali)
Situasi evakuasi pendaki Gunung Agung yang meninggal dunia (Dok.IDN Times/Basarnas Bali)

Korban diketahui menggunakan jaket dan celana panjang warna hitam, rambut putih, serta membawa tas berwarna hijau bernama Alexander Bimo Haryotedjo (60). Ia merupakan pendaki asal Desa Bongsari, Semarang Barat. Korban kemudian dimasukkan dalam kantong jenazah dan ditandu.

“Tim sudah mulai turun mengevakuasi korban,” terang Sidakarya.

Share
Topics
Editorial Team
Ayu Afria Ulita Ermalia
Irma Yudistirani
Ayu Afria Ulita Ermalia
EditorAyu Afria Ulita Ermalia
Follow Us