Pencuri Penyu & Tukik di Kawasan Pantai Sindu Sanur Belum Terungkap

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Denpasar Selatan, Kompol Nyoman Wirajaya, menyampaikan sampai saat ini pihaknya masih belum mendapatkan bukti-bukti tambahan dari pengelolaan Konservasi Penyu di Pantai Sindu.

"Sampai saat ini, kita masih mengumpulkan bukti-bukti dari keterangan korban juga dan masih belum ada tambahan lagi. Korban dua orang, (Selaku) pengelolaannya," kata Wirajaya saat dihubungi, Rabu (29/10).

Wirajaya menjelaskan, korban dan pelaku tidak saling kenal. Untuk saat ini pihak kepolisian masih menelusuri CCTV yang berada di kawasan Pantai Sindu untuk mengetahui pelaku tersebut.

"Masih kita telusuri CCTV di daerah-daerah lain yang ada potensi dilewati atau dia datang (Pelaku)," jelasnya.

Saat ditanya apakah pelaku benar seorang WNA, Wirajaya belum bisa menjelaskannya. Karena pihaknya masih harus membuktikannya lebih dulu.

"Saya tidak mau menduga-duga kalau tidak fakta. Walaupun wajahnya kelihatan seperti orang bule tapi saya tidak berani memastikan itu bule," ujarnya.

Seperti diketahui, sebuah video yang diduga WNA misterius viral di media sosial (Medsos). Ia terekam mengambil puluhan penyu dan tukik di Konservasi Penyu Pantai Sindu, Sanur, Senin (21/10) lalu.

Pengurus Konservasi Penyu Sindu Dwarawati, I Made Winarta (43) menceritakan dirinya datang ke area konservasi sekitar pukul 05.00 Wita. Namun pada saat memeriksa kolam, ternyata ada penyu yang hilang. Karena merasa curiga, ia melihat rekaman CCTV. Dari tayangan itu diketahui ada seorang pria yang melompat pagar dari sisi timur, dan masuk mengambil penyu. Dari rekaman CCTV itu juga diketahui, pencurian terjadi sekitar pukul 03.00 Wita.

"Yang hilang adalah sembilan ekor penyu ukuran dewasa dari berbagai jenis. Sisanya 15 ekor adalah bayi penyu atau tukik," ujarnya, Senin (21/10) lalu.