Cegah Terorisme, Tabanan Aktifkan Pasukan Pengamanan Masyarakat

Beragam suku dan agama warga Tabanan

Tabanan, IDN Times - Aksi terorisme yang dapat menganggu ketertiban dan keamanan masyarakat, berpotensi terjadi di mana saja. Dalam mencegah aksi tersebut, pemerintah Kabupaten Tabanan melibatkan semua lini, baik pemerintah daerah, desa adat, pemuka agama, hingga kepolisian dan TNI untuk sama-sama menjaga keamanan masing-masing wilayah. 

Semua umat agama juga dilibatkan untuk menjaga keamanan, terutama saat perayaan hari besar keagamaan untuk menjalin rasa persaudaraan dan toleransi.

Baca Juga: Parlemen Eropa Tetapkan Rusia Sebagai Negara Pendukung Terorisme

1. Warga Desa Adat Kota Tabanan terbilang heterogen

Cegah Terorisme, Tabanan Aktifkan Pasukan Pengamanan MasyarakatPemeriksaan identitas penduduk pendagang di Kerambitan, Tabanan (Dok.IDNTimes/Polsek Kerambitan)

Dalam upaya mencegah terorisme di Kabupaten Tabanan, Tabanan mengaktifkan Pam Swakarsa atau Pasukan Pengamanan Masyarakat, terutama dalam meningkatkan keamanan di wilayah. Hal tersebut disampaikan oleh Bendesa Adat Kota Tabanan, I Gusti Ngurah Gede Siwa Genta.

"Dalam menjaga keamanan, kami mengerahkan PAM Swakarsa. Mengingatkan lagi untuk meningkatkan keamanan di wilayah banjar masing-masing, dengan pendataan penduduk non permanen terkait tujuan menetap atau kos di wilayah Desa Adat Kota Tabanan," ujarnya Jumat (16/12/2022).

Ia menekankan, apabila ada warga yang menemukan hal mencurigakan, terutama warga pendatang, agar melapor ke pihak berwajib. Dalam hal ini, Babinsa di wilayah masing-masing. 

Warga Desa Adat Kota Tabanan terbilang heterogen, terdiri dari beragam suku dan agama, dengan total 24 banjar adat serta 4.800 KK. Menurut Siwa Genta, hingga saat ini kerukunan antar umat beragama selalu terjaga dan belum pernah terjadi tindakan radikalisme.

"Di Desa Adat Kota Tabanan memang tidak ada tradisi antar umat beragama yang khas. Hanya sifatnya insidental, di mana dalam perayaan hari besar keagamaan kita saling mengundang untuk ikut kegiatan," ujarnya.

2. Libatkan semua lini untuk jaga keamanan

Cegah Terorisme, Tabanan Aktifkan Pasukan Pengamanan MasyarakatPersiapan pemeriksaan identitas penduduk pendagang di Kerambitan, Tabanan (Dok.IDNTimes/Polsek Kerambitan)

Hal serupa juga diterapkan di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti. Menurut Perbekel Candikuning, I Made Mudita, dalam menjaga keamanan, semua lini diturunkan, mulai dari desa adat, kepolisian, hingga TNI.

"Jika ada pendatang baru, Kepala Dusun wajib lapor ke Kantor Desa. Mereka juga mengawasi keamanan wilayahnya dan memantau apabila ada kegiatan yang mencurigakan," ujar Perbekel Candikuning, I Made Mudita. 

Pihaknya juga rutin melakukan pemeriksaan identitas penduduk pendatang.

"Hingga saat ini tidak ditemukan hal-hal yang mengarah ke radikalisasi dan semoga bisa terus aman ke depannya," ujarnya.

Dalam menjalin kerukunan beragama, menurut Mudita, setiap ada upacara keagamaan, semua agama dilibatkan dalam menjaga keamanan.

"Misalnya saat Nyepi. Semua agama dilibatkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban agar Hari Raya Nyepi berjalan aman dan lancar," ujar Mudita.

3. Pemeriksaan penduduk pendatang secara rutin

Cegah Terorisme, Tabanan Aktifkan Pasukan Pengamanan MasyarakatPemetiksaan penduduk pendatang di Kerambitan, Tabanan (IDNTimes/Polsek Kerambitan)

Kapolsek Kerambitan, AKP Ni Luh Komang Sri Subakti, mengatakan pada Kamis (15/12/2022), pihaknya melakukan  pemeriksaan penduduk pendatang (Duktang ) di Perumahan The Royal Griya Loka, Banjar Kutuh Kelod, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan.

"Pemeriksaan ini juga sekaligus dalam rangka operasi Cipta Aman Agung 2022 untuk mewujudkan Harkamtibmas yang kondusif menjelang Hari Raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023," ujarnya.

Dalam melakukan pemeriksaan, semua lini dilibatkan, mulai dari Kepolisian, Desa Dinas, Desa Adat, Pecalang, Linmas, Kepala Wilayah, Kelian Adat, dan Prajuru Adat.

Menurut Subakti, di samping melakukan  pemeriksaan, pihaknya juga memberikan imbauan kepada penduduk pendatang agar turut serta menjaga keamanan lingkungan sekitar dan berbaur dengan masyarakat lainnya. Selain itu, ia juga meminta warga agar memberikan informasi sekecil apapun kepada aparat kepolisian apabila melihat, mendengar, atau mengetahui kejadian yang dapat menimbulkan gangguan Kamtibmas.

"Kegiatan ini dilaksanakan untuk meniadakan ruang gerak bagi pelaku terorisme serta ancaman kejahatan lainnya, khususnya yang menggunakan alat seperti sajam yang dapat mengancam dan mengganggu situasi Kamtibmas " ujarnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya