Tabanan Siapkan Lahan 39 Are Untuk Pembuangan Sampah

Tabanan, IDN Times - Terhitung sudah dua minggu Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mandung di Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan ditutup dan tidak menerima kiriman sampah akibat ekskavator rusak. Sambil menunggu alatnya diperbaiki, Dinas Lingkungan (DLH) Tabanan menyewa alat berat yang sudah mulai bekerja, Selasa (1/11/2022) lalu.
Selain menata sampah, alat ini dimanfaatkan untuk membuat jalan menuju lahan kosong seluas 39 are di areal timur TPA Mandung. Lahan ini akan digunakan sebagai tempat baru pembuangan sampah.
1. DLH Tabanan menyewa alat berat untuk menata sampah

Kepala DLH Tabanan, I Gusti Putu Ekayana, menyebutkan meskipun telah menyewa ekskavator, namun TPA Mandung belum bisa menerima kiriman sampah.
"Masih ditata dulu, baru bisa menerima sampah. Jadi sampai saat ini TPA Mandung masih ditutup," ujarnya, Rabu (2/11/2022).
Ia tidak dapat memastikan berapa lama akan menyewa alat tersebut. Sebab tergantung dari alat ekskavator di TPA Mandung selesai diperbaiki.
"Tergantung dari perbaikannya. Jadi disewa sampai alatnya baik kembali," kata Ekayana.
3. TPA Mandung memiliki lima alat berat, namun hanya satu unit yang berfungsi

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengolahan Sampah, Lumpur, dan Tinja DLH Tabanan, I Gede Anom Sumerta, mengungkapkan TPA Mandung sebenarnya memiliki lima unit alat berat terdiri dari dua ekskavator, dua buldoser, dan satu loader. Namun tiga alat berat rusak dan tidak dapat dioperasikan yaitu satu ekskavator, satu buldoser, dan satu loader.
Sehingga yang beroperasi di TPA Mandung untuk menata sampah adalah dua alat saja, masing-masing ekskavator dan buldoser.
"Sekarang ekskavator rusak juga. Sehingga yang bekerja saat ini cuma buldoser saja. Sekarang sudah ditambah lagi dengan ekskavator yang disewa," kata Anom.
Ia melanjutkan, sebenarnya Dinas PU Tabanan sudah memberikan bantuan berupa alat berat buldoser namun alat ini dioperasikan di TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) di Banjar Sarwa Genep, Desa Gubug, Kecamatan Tabanan.
Sehingga sampah-sampah yang dihasilkan oleh warga Tabanan dibuang sementara di TPST Banjar Sarwa Genep sampai TPA Mandung kembali beroperasi.
"Kalau tidak ada buldoser dan sampah didorong manual oleh petugas akan membutuhkan waktu lama menatanya. Untuk itu meminta bantuan Dinas PU dalam hal peminjaman alat berat," jelasnya.
3. TPA Mandung menyiapkan pembuangan di lahan seluas 39 are

Saat ini sedang dibuatkan jalan sepanjang 200 meter dan lebar 4 meter dari arah barat menuju areal timur TPA Mandung. Sebab di areal timur tersebut ada lahan kosong sekitar 39 are. Pembuatan jalan saat ini masih berlangsung.
"Kalau jalan ke sana sudah terbuka sepanjang 200 meter, cuma masih kurang dalam. Pengerjaan sudah dilakukan sejak Selasa (1/11/2022) kemarin," terang Anom.
Seorang pedagang lalapan di Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan, Iin, mengaku dirinya sudah diberitahu petugas pengangkut sampah jika saat ini belum bisa mengangkut sampah. Ia kemudian menata sampah di depan warungnya agar tidak meluber.
"Saya letakkan di karung dan usahakan tidak sampai meluber. Tetapi lumayan itu baunya semriwing apalagi selesai hujan," keluhnya.
Agar tidak banyak volume sampah yang dibuang, Iin biasanya menjemur nasinya yang tidak habis terjual untuk dijadikan sebagai nasi kering.
"Kalau sisa nasi masih bisa dijemur buat dikeringkan. Nanti bisa jadi kerupuk nasi buat dimakan sendiri," tuturnya.