Kerugian Kebakaran di Pasar Menanga Mencapai Rp750 Juta

- Tim Inafis Polres Karangasem melakukan identifikasi pemicu kebakaran
- Warga desa menjadwalkan gotong royong untuk membersihkan puing sisa kebakaran
- Proses perbaikan pascakebakaran menunggu hasil rapat desa adat dan pemerintah
Karangasem, IDN Times - Suasana Hari Raya Galungan di Desa Menanga berubah duka, setelah kebakaran besar melanda Pasar Menanga di Banjar Dinas Menanga Kangin, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Rabu (19/11/2025). Api yang berkobar hebat menghanguskan 11 kios, menyisakan puing dan barang dagangan yang tak terselamatkan.
Perbekel Menanga, I Made Hendra Sagita, menyampaikan bahwa dari hasil pendataan sementara, nilai kerugian diperkirakan mencapai Rp750 juta.
“Kerugian ditaksir kurang lebih Rp750 juta. Pagi tadi tim Inafis sudah turun untuk melakukan olah TKP dan memeriksa penyebab kebakaran,” ungkapnya, Kamis (20/11/2025).
1. Asap diketahui pertama kali dari kios sembako

Sehari setelah musibah, tim Inafis Polres Karangasem langsung melakukan identifikasi di lokasi guna memastikan pemicu kebakaran. Tim kepolisian belum menyimpulkan pemicu api dari kebakaran tersebut.
"Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Informasi saksi, asap pertama kali dari kios sembako," ujar Artono.
2. Warga akan gotong royong membersihkan puing sisa kebakaran

Sebagai langkah awal pemulihan, pemerintah desa menjadwalkan gotong royong pembersihan reruntuhan kios yang terbakar, pada Jumat (21/11/2025). Namun, rencana pembangunan kembali, Pihak desa belum bisa memberikan kepastian kapan rencana pembangunan pascakebakaran ini. Pihaknya berharap proses pemulihan dapat segera berjalan, mengingat pasar tersebut menjadi pusat aktivitas ekonomi, terutama warga Menanga.
"Besok kami rencana bersihkan puing-puing sisa kebakaran," kata Perbekel Menanga, I Made Hendra Sagita.
3. Perbaikan menunggu hasil rapat desa adat dan pemerintah

Menurut Hendra Sagita, proses perbaikan pascakebakaran menunggu pembahasan lebih lanjut yang akan melibatkan para pedagang, Desa Adat Menanga sebagai pemilik lahan, serta Diskoperindag Karangasem sebagai instansi pengelola pasar.
“Untuk pembangunan kembali, kami belum bisa pastikan. Semua akan dirapatkan bersama pihak-pihak terkait,” ujarnya.

















