Badung, IDN Times - Sebanyak 450 Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kerobokan mengikuti kegiatan melukat (Pembersihan diri) massal serangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1944 yang jatuh pada Kamis (3/3/2022) mendatang.
Acara tersebut dipimpin oleh sulinggih Ida Ratu Peranda Gede Putra Bajing dari Griya Gede Tegal Jinga, Denpasar, pada Selasa (1/3/2022).
Kepala Lapas Kelas IIA Kerobokan, Fikri Jaya Soebing, menyatakan kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan terhadap WBP. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta sebagai upaya pembersihan diri menyambut Nyepi.
“Sebagai tempat untuk melaksanakan pembinaan bagi narapidana, Lapas melaksanakan upacara melukat massal bagi WBP yang diikuti oleh para petugas sebagai pembimbing kegiatan pembinaan serta warga binaan,” jelasnya.
Melukat massal menjelang perayaan Nyepi ini merupakan pertama kali dilakukan di Lapas Kelas II A Kerobokan. Ia berharap kegiatan ini akan berlangsung setiap tahunnya. Pada perayaan sebelumnya, WBP Lapas Kerobokan membuat ogoh-ogoh untuk menyambut perayaan Nyepi.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham Bali), Jamaruli Manihuruk, dalam sambutannya menyampaikan acara ini diikuti oleh 450 orang WBP dan beberapa petugas. Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan pengaruh yang positif kepada mereka.
“Berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan,” jelasnya.
Kegiatan tersebut juga diikuti oleh Mantan Bupati Klungkung, I Wayan Candra, yang me-kidung, mengiringi kegiatan melukat massal tersebut. Terlihat pula Mantan Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta, yang memandu jalannya acara (Pangenter acara). Selain itu, ada mantan Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Bagus Mataram. Mereka mengikuti kegiatan melukat sejak awal prosesi.
Sementara itu, oknum mengaku sulinggih, I Wayan Mahardika, yang terjerat kasus pencabulan, baru datang mengikuti prosesi melukat beberapa saat sebelum sembahyang bersama. Ia nampak masih memakai atribut sulinggih dengan rambut yang dikuncung dan berpakaian serba berwarna hitam.