Gejala KIPI Vaksin Booster AztraZeneca dan Moderna

20 Jan 2022, 10:35 WIB

Ilustrasi vaksin COVID-19 untuk disuntikkan ke penerima vaksin. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Tabanan, IDN Times - Vaksin booster saat ini sudah bisa diakses oleh masyarakat Kabupaten Tabanan di seluruh layanan kesehatan. Pilihan vaksin booster yang tersedia adalah AztraZeneca (AZ) untuk penerima dosis satu dan dua jenis Sinovac, serta Moderna untuk penerima dosis satu dan dua jenis AZ.

Vaksinasi tidak lepas dengan gejala Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Apakah KIPI yang ditimbulkan vaksin booster berbeda dengan saat vaksin dosis satu dan dua? Berikut penjelasan Kepala Bidang Penanganan Penyakit Menular (P2M), dr Ketut Nariana.

1. Gejala KIPI yang muncul umumnya demam dan terasa nyeri pada lengan yang disuntik

ilustrasi lengan nyeri karena sindrom outlet dada (freepik.com/master1305)

Nariana mengatakan meski masyarakat hanya menerima setengah dosis vaksin, namun gejala KIPI tetap akan muncul. Gejalanya tergantung dari masing-masing daya tahan tubuh penerima vaksin. Adapun gejala yang umum muncul adalah demam, mual-mual, dan nyeri pada lengan yang disuntik.

"Rata-rata KIPI yang muncul dari vaksin booster, baik jenis AZ dan Moderna itu sama. Ada yang demam, mual, hingga nyeri di tempat suntik," ujarnya.

Gejala yang lebih parah juga bisa saja terjadi, yaitu bengkak pada tempat suntikan hingga sakit kepala.

"Kalau sudah ada keluhan, tidak usah panik. Minum parasetamol," ujar Nariana.

2. Gejala KIPI yang disebabkan Moderna lebih lama dibandingkan AZ

Vaksin Moderna (ANTARA FOTO/Maulana Surya)

Meski gejala KIPI yang ditimbulkan hampir sama, Nariana menjelaskan, untuk vaksin booster Moderna gejala KIPInya bisa berlangsung lebih lama dibandingkan gejala KIPI yang disebabkan AZ.

"Gejala KIPI AZ biasanya lebih ringan dibandingkan Moderna. AZ biasanya berlangsung 1 sampai 2 hari. Sementara Moderna bisa berlangsung 2 hingga 3 hari," jelas Nariana.

Ia menambahkan, untuk gejala KIPI vaksin AZ, jarang ada yang sampai terjadi pembengkakan di tempat suntikan. Namun bukan berarti hal tersebut tidak mungkin terjadi. Dalam beberapa kasus, ada yang mengalami bengkak di tempat suntikan.

"Kalau timbul gejala ini jangan panik. Kalau menyebabkan demam, minum parasetamol. Hindari dulu posisi tidur yang menekan lengan yang habis disuntik untuk menghindari bengkak juga," ujarnya.

3. Tabanan sudah memberikan vaksin booster kepada 6.805 orang

Pelaksanaan vaksinasi booster di Tabanan (IDNTimes/Wira Sanjiwani)

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Tabanan, per 18 Januari 2022, masyarakat yang sudah menjalani vaksin booster tercatat sebanyak 6.805 orang. Sementara untuk vaksin dosis satu, tercatat ada 360.461 orang penerima, 96,15 persen dari target 374.888 orang. Sedangkan untuk vaksin dosis dua, sudah ada 336.997 orang penerima, 89,89 persen dari target 374.888 orang.

Vaksinasi dosis satu untuk anak usia 6 sampai 11 tahun, sudah diterima oleh 33.744 orang, 102,30 persen dari target 32.984 orang. Vaksinasi dosis dua sebanyak 4.951 orang, 13,92 persen dari target 32.984 orang.