DPRD Bali Beri Kode Pengganti Almarhum Ray Yusha, Sosok Srikandi

- DPRD Bali mencari pengganti Almarhum Ray Yusha yang meninggal pada 4 Oktober 2025.
- Ketua DPRD Bali, Dewa Mahayadnya, menyatakan calon pengganti adalah perempuan dari Kabupaten Buleleng.
- Pengangkatan calon pengganti akan dilakukan oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, karena kursi kosong tersebut harus diisi sesuai regulasi yang berlaku.
Denpasar, IDN Times - Meninggalnya anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali, Ray Yusha pada 4 Oktober 2025 lalu, menyebabkan kursi anggota DPRD Bali dari Partai Gerindra kosong. Almarhum Ray Yusha meninggal dunia karena adanya luka dan sakit akut pada lambung. Kekosongan satu kursi, membuat DPRD Bali menelaah calon pengganti Ray Yusha.
Ketua DPRD Bali, Dewa Mahayadnya mengatakan, calon pengganti Almarhum Ray adalah sosok perempuan.
“Ibu, Ibu, perempuan yang jelas,” jawab Mahayadnya singkat sambil berjalan cepat pada Senin (10/11/2025) di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar.
Meski tidak membagikan nama calon pengganti Almarhum Ray, Mahayadnya menegaskan sosok pengganti Ray adalah Srikandi atau perempuan tangguh.
Calon perempuan pengganti Almarhum Ray dari Kabupaten Buleleng

Langkah kaki Mahayadnya semakin cepat, jawabannya terdengar singkat saat ditanya asal-usul calon perempuan pengganti Almarhum Ray Yusha. Politisi PDIP itu hanya mengatakan bahwa calon perempuan itu berasal dari Bali Utara, yakni Kabupaten Buleleng.
Kata Mahayadnya, tenggat informasi nama calon perempuan itu pada Jumat, 14 November 2025. Pihaknya mendelegasikan Sekretaris DPRD Bali I Gusti Ngurah Wiryanata, untuk berkoordinasi terkait proses pengangkatan calon pengganti Ray Yusha kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Tito Karnavian.
“Itu prosesnya sudah jalan. Pak Sekwan (Sekretaris Dewan) tinggal ke Jakarta, ke Mendagri. Terakhir Jumat ini diangkat,” tutur Mahayadnya sambil menanti mobil dinas menjemputnya.
Pengambilan sumpah dari Mendagri RI, Gubernur Bali jadi perpanjangan tangan

Mahayadnya berkata, pengangkatan calon pengganti anggota DPRD Bali akan dilakukan oleh Gubernur Bali, Wayan Koster. Sementara itu, Kemendagri RI akan mengambil sumpah dan Gubernur Bali sebagai perpanjangan tangan.
Sosok perempuan yang mengisi kekosongan kursi DPRD Bali, kata Mahayadnya telah jelas sesuai syarat regulasi yang berlaku. Misalnya perolehan suara dengan jumlah yang mendekati perolehan Ray Yusha. Sosok pengganti tersebut mendapatkan suara sebesar 6 ribu lebih pada pemilihan lalu. Mahayadnya mengaku, belum menemui sosok pengganti Ray Yusha.
“Saya belum ketemu. Tapi saya ketemu dulu, saya panggil dulu nanti kalau sudah pasti,” kata dia.
Bali belum penuhi kuota 30 persen perempuan di legislatif, calon pengganti jadi harapan Srikandi baru

Mahayadnya menyambut baik calon pengganti Ray Yusha adalah sosok perempuan. Sebab, Bali belum mampu mengejar kuota 30 persen keterwakilan perempuan di legislatif.
“Yang jelaskan kita belum belum pernah bisa mengejar kuota 30 persen. Ya, kalau saya pribadi sebagai pimpinan bersyukur perempuan penggantinya,” tutur Mahayadnya.
Ia menyebut, perempuan yang akan menggantikan Almarhum Ray Yusha menambah sosok Srikandi dalam legislatif Bali. Mahayadnya menyampaikan, pihaknya belum menentukan calon pengganti tersebut akan berada di fraksi berapa. Ia akan berkoordinasi langsung dengan ketua fraksi terkait.

















