Dana Pusat Turun, Tabanan Perlu Terapkan e-Ticketing Wisata untuk PAD

Tabanan, IDN Times - Efisiensi dan penurunan anggaran transfer dari Pemerintah Pusat mengharuskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan melakukan langkah-langkah penyesuaian terhadap belanja, pengembangan inovasi, dan optimalisasi pendapatan asli daerah (PAD). Pemkab kini lebih fokus pada pembangunan infrastruktur.
Adapun penurunan dana transfer dari pusat mencapai lebih dari Rp101,475 miliar. Masing-masing Dana Desa Rp18 miliar, Dana Insentif Daerah (DID) Rp24 miliar, Dana Bagi Hasil Pajak Rp17 miliar, Dana Alokasi Umum (DAU) Rp53 miliar, dan DAK Nonfisik Rp12 miliar.
1. Pemkab Tabanan telah melakukan penyesuaian terhadap sejumlah pos belanja

Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, mengatakan Pemkab Tabanan bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) telah melakukan penyesuaian terhadap sejumlah pos belanja dan program pembangunan. Pihaknya harus selektif menetapkan skala prioritas.
"Sementara pos lain seperti perjalanan dinas, ATK, dan konsumsi bisa dilakukan efisiensi,” kata Sanjaya, Selasa (7/10/2025).
2. Pemkab Tabanan diharapkan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah

Sementara itu Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tabanan, I Nyoman Arnawa, mengatakan langkah efisiensi yang dilakukan eksekutif sudah tepat. Namun, langkah tersebut perlu juga diimbangi oleh peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Menurut Arnawa, Pemkab perlu membuat inovasi. Misalnya penerapan e-ticketing di tiga destinasi wisata unggulan Tabanan seperti Tanah Lot, Ulun Danu Beratan, dan Jatiluwih. Pihaknya sudah lama mengusulkan e-ticketing, tetapi belum terealisasi.
"Padahal potensi peningkatan PAD dari sana cukup besar,” ungkap Arnawa.
3. Pemkab Tabanan didorong memanfaatkan aset-aset daerah secara optimal

Arnawa melanjutkan, selain e-ticketing, pihaknya juga mendorong Pemkab Tabanan agar memanfaatkan aset-aset daerah secara optimal. Contohnya aset di kawasan Nyanyi, Desa Beraban, Kecamatan Kediri yang disewa pihak swasta untuk usaha pariwisata.
Ia menilai, semua aset seperti itu harus jelas nilai kontraknya, dan berkontribusi nyata untuk daerah. Dengan berbagai langkah strategis itu, Arnawa optimistis PAD Tabanan bisa terus tumbuh.
“Tahun 2026, target PAD naik sekitar 18 persen menjadi Rp879 miliar lebih. Saya ingin Tabanan bisa menembus Rp1 triliun tahun depan,” katanya.