Beronjong Rampung Dibangun di Desa Antiga Setelah Banjir 10 September

- Air surut setelah sebulan penyedotan
- Beronjong sepanjang 80m (meter) rampung dibangun
- Warga dapar bantuan dari pemerintah dan yayasan
Karangasem, IDN Times - Pemukiman di Banjar Dinas Tengading, di Desa Antiga, Kecamatan Manggis termasuk kawasan yang langganan banjir di Kabupaten Karangasem. Bahkan banjir di wilayah ini sangat sulit untuk surut. Pada banjir Bali 10 September 2025, butuh waktu selama sebulan airnya benar-benar surut di wilayah ini.
"Banjir sampai benar-benar surut itu, sekitar satu bulan lamanya. Karena mungkin tidak ada saluran airnya, jadi air sulit dialirkan kembali ke sungai," ungkap warga setempat, Made Sudira, Jumat (13/11/2025).
Ia mengungkapkan, pemukimannya sudah beberapa kali tergenang banjir. Ia pun waswas, karena saat ini memasuki musim hujan. Banjir di wilayah ini sering kali diakibatkan oleh meluapnya aliran Sungai Betel.
"Sudah dibangun beronjong di sungai (Betel). Semoga saja kalau hujan, beronjong itu bisa menahan air sungai agar tidak sampai meluap lagi," ungkapnya.
1. Air surut setelah sebulan penyedotan

Berdasarkan catatan IDN Times Bali, banjir di Dusun Tengading, Desa Antiga surut sepenuhnya pada Kamis, 9 Oktober 2025. Butuh waktu selama sebulan agar air banjir benar-benar surut. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem dan warga setempat menyedot air menggunakan pompa, lalu airnya disalurkan ke sungai.
“Proses penyedotan sudah tuntas 100 persen. Rumah warga dan akses jalan sudah kembali kering,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, kala itu, 9 Oktober 2025.
2. Beronjong sepanjang 80 meter rampung dibangun

Mengantisipasi banjir di Dusun Tengading, Desa Antiga, telah dibangun beronjong sepanjang sekitar 80m (meter). Beronjong tersebut berharap dapat menahan air sungai agar tidak meluap ke pemukiman warga.
"Dengan selesainya pembuatan beronjong tersebut, diharapkan mampu mencegah kembali terjadinya luapan air sungai ke pemukiman warga setempat ketika hujan deras melanda wilayah tersebut," harap Arimbawa.
3. Warga dapat bantuan dari pemerintah dan yayasan

Sementara warga setempat, Sudira, mengatakan warga kebanyakan mengungsi di rumah kerabat saat banjir. Selama rumah warga tergenang banjir, bantuan disalurkan dari pemerintah maupun relawan.
"Kalau warga saat itu menumpang sememtara di rumah kerabat yang tidak kebanjiran. Kalau kompensasi belum ada, tapi ada bantuan dari pemerintah dan yayasan," kata Sudira.
Ketika banjir, ia sempat mendapatkan bantuan kasur dan sembako.
"Kalau untuk kesehatan warga, puskesmas mendirikan tenda pos kesehatan di sini," jelasnya.


















