Blackout Bali, Perbaikan PLTU Celukan Bawang Capai 42 Persen

- Pemadaman listrik di Bali terjadi akibat gangguan teknis di PLTU Celukan Bawang Unit 2, dengan proses perbaikan mencapai 42 persen hingga pukul 18.30 WITA.
- PLN UID Bali telah menurunkan tim teknis dan peralatan lengkap untuk mempercepat pemulihan pasokan listrik dan memastikan akan memberikan informasi terkini kepada warga.
- Aktivitas di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai terganggu akibat gangguan pada kabel laut transfer Jawa-Bali, namun layanan pesawat tetap berjalan normal dengan beralih ke suplai listrik cadangan dari genset.
Klungkung, IDN Times – Sebagian wilayah di Bali mengalami pemadaman listrik sejak Jumat sore (2/5/2025) setelah terjadi gangguan teknis di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang Unit 2. Hingga pukul 18.30 WITA, proses perbaikan di lokasi sudah mencapai 42 persen.
Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Bali, I Wayan Eka Susana, mengatakan tim teknis telah dikerahkan penuh beserta peralatan lengkap untuk mempercepat pemulihan pasokan listrik.
“Kami telah menurunkan personel lengkap dengan peralatan teknis untuk menangani kendala ini seefektif mungkin,” ujarnya.
Menurut Wayan, pemantauan berlangsung tanpa henti agar aliran listrik dapat dinyalakan secara bertahap. Meski sudah hampir setengah proses perbaikan rampung, sejumlah daerah masih menunggu kembalinya pasokan listrik.
Kondisi blackout ini memicu kekhawatiran warga. Laporan pemadaman terus berdatangan ke grup komunikasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di berbagai kabupaten/kota, terutama di area yang hingga kini belum pulih arus listriknya.
PLN UID Bali memastikan akan terus memberikan informasi terkini dan menargetkan pemulihan penuh secepat mungkin. Warga diimbau untuk tetap tenang dan mempersiapkan penerangan darurat sembari menunggu konfirmasi lanjutan dari pihak PLN.

Sementara, aktivitas di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai terganggu pada Jumat (2/5/2025) sekitar pukul 16.30 WITA akibat gangguan pada kabel laut transfer Jawa–Bali. Pengelola bandara langsung mengalihdayakan pasokan listrik ke generator set (genset) untuk menjaga kelancaran operasional.
General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, memastikan ketersediaan bahan bakar solar untuk genset mencukupi. “Sejak terjadi gangguan kabel laut, semua fasilitas bandara beralih ke suplai listrik cadangan dari genset,” ujar Ahmad Syaugi.
Meski kondisi blackout, layanan pesawat yang tiba di Bali tetap berjalan normal. Proses check-in, boarding, dan pengambilan bagasi tidak mengalami hambatan berarti. Namun, beberapa penerbangan keberangkatan tercatat tertunda karena perlu waktu untuk merestart sistem setelah perpindahan sumber listrik.