Bali Blackout Akibat Gangguan Saluran Udara Tegangan Tinggi

Gianyar, IDN Times - Mati listrik total atau blackout di Bali terjadi Jumat kemarin, 2 Mei 2025. Hari ini (3/5/2025), listrik di seluruh area Bali dapat digunakan kembali. Manajer Teknis Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang, Helmy Rosadi, menjelaskan penyebab utama blackout di Bali karena gangguan pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT).
“Penyebab utama adalah gangguan pada Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 kV (kilovolt) di Jawa Timur yang berdampak memberi gangguan pada kabel bawah laut sistem transfer Jawa–Bali,” kata Helmy, Sabtu (3/5/2025).
1. Dampak gangguan saluran SUTT

Helmy melanjutkan, gangguan saluran SUTT ini mengakibatkan ketidakseimbangan daya di sistem Bali. Sehingga langkah yang diambil agar pembangkitnya aman, maka harus melepaskan diri dari Subsistem Bali.
“Untuk mengamankan pembangkit, semua pembangkit di Subsistem Bali, baik milik PLN maupun swasta, harus melepaskan diri dari Subsistem Bali,” ujar Helmy.
2. Pihak PLTU Celukan Bawang membantah jadi penyebab utama blackout

Helmy juga menjelaskan, mati listrik total kemarin bukan disebabkan oleh PLTU Celukan Bawang.
“PLTU Celukan Bawang Unit 2 justru baru trip satu menit, setelah pembangkit-pembangkit lain di Bali sudah turun dari sistem lebih dulu,” katanya.
3. Helmy sebut ada respons otomatis dari gangguan sistem

Kata Helmy, trip terjadi karena sistem kelistrikan menarik daya reaktif (MVAR) melebihi kapasitas PLTU Celukan Bawang sebagai akibat gangguan dari jaringan.
“Daya reaktif terserap hingga 228 MVAR, sementara batas aman hanya 80 MVAR. Ini bukan kesalahan dari pihak kami, melainkan respons otomatis terhadap sistem yang terganggu,” jelasnya.