Mengenal 4 Strategi Perang Melawan Narkotika ala BNN RI

Cara mana nih yang paling ampuh?

Badung, IDN Times – Badan Narkotika Nasional menggelar peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang diperingati setiap tanggal 26 Juni. Acara peringatan ini dilakukan dengan berbagai bentuk kegiatan, di antaranya pertandingan tenis meja, malam renungan, hingga acara puncak pada Senin (27/6/2022) pagi di Nusa Dua, Kabupaten Badung.

Pada peringatan HANI Tahun 2022 ini, BNN RI mengusung tema Kerja Cepat, Kerja Hebat Berantas Narkoba di Indonesia. Kepala Badan Narkotika Nasional RI, Komisaris Jenderal Polisi Petrus Reinhard Golose, mengungkapkan bahwa sebagai tahun percepatan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), BNN RI, menggencarkan 4 strategi perang dalam melawan narkoba. Apa saja strategi itu?

Baca Juga: Mengapa Tak Semua Pengguna Narkoba Dipenjara? Ini Penjelasan BNN Bali

1. Soft power approach dengan membentuk Desa Bersinar

Mengenal 4 Strategi Perang Melawan Narkotika ala BNN RIKegiatan pemusnahan barang bukti di BNNP Bali. (Dok.IDN Times/BNNP Bali)

Menurut Komisaris Jenderal Polisi Petrus Reinhard Golose, soft power approach merupakan aktivitas pencegahan untuk meningkatkan daya tangkal masyarakat, khususnya generasi muda. Hal ini dilakukan melalui kegiatan penyebarluasan informasi, edukasi, dan advokasi. Pendekatan ini meliputi peningkatan aksesibilitas dan akseptabilitas pelaksanaan layanan rehabilitasi bagi penyalah guna narkoba untuk pemulihan dari kecanduan.

“Pada periode 2021 hingga pertengahan 2022, strategi soft power approach ini telah berhasil membentuk 1.107 Desa Bersinar yang di dalamnya dilakukan intervensi program pencegahan, pemberdayaan masyarakat, dan rehabilitasi,” ungkapnya, pada Senin (27/6/2022). 

Beberapa program tersebut di antaranya:

  • Desa Bersinar (bersih narkoba) pada 558 desa/kelurahan
  • Sekolah Bersinar pada 1.740 sekolah
  • Kampus bersinar pada 352 perguruan tinggi
  • Lapas bersinar pada 175 lembaga pemasyarakatan
  • Kabupaten/kota tanggap ancaman narkoba sebanyak 101 kabupaten/kota terdiri dari 4 wilayah kategori sangat tanggap dan 97 wilayah berkategori tanggap
  • Program alternative development pada kawasan rawan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dengan alih keterampilan dan alih fungsi lahan yang telah dilaksanakan pada 60 kawasan
  • Di bidang rehabilitasi dilakukan program peningkatan kompetensi teknis bagi 1.100 orang dan sertifikasi bagi 285 konselor adiksi serta pelatihan terhadap 1.190 petugas agen pemulihan
  • Pelaksanaan layanan Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) telah dibentuk 299 unit rehabilitasi berbasis masyarakat yang tersebar di 34 provinsi dan 173 kabupaten/kota guna menunjang peningkatan aksesibilitas layanan

2. Hard power approach dengan mengungkap 55.392 kasus

Mengenal 4 Strategi Perang Melawan Narkotika ala BNN RISelebgram berinisial FS dan manager event klub malam di Legian ditangkap karena narkoba (Dok.IDN Times/BNNP Bali))

Sementara itu untuk strategi hard power approach dilakukan melalui penegakan hukum yang tegas dan terukur dalam menangani sindikat jaringan narkotika. Hasil penegakan hukum tindak pidana narkotika pada tahun 2021 sampai dengan Mei 2022 di antaranya:

  • Ganja: 155,312 ton
  • Lahan ganja: 96,3 hektare
  • Sabu: 4,125 ton
  • Ekstasi: 271.238 butir
  • Ganja sintetis (gorilla): 2,567 kg
  • Tindak pidana pencucian uang (TPPU) dari tahun 2021 sampai dengan Mei 2022 dengan jumlah 18 kasus, 22 tersangka dan jumlah nilai aset yang disita Rp123.006.011.057.

3. Smart power approach dengan mengembangkan e-mindik

Mengenal 4 Strategi Perang Melawan Narkotika ala BNN RIpexels.com/@olly

Pada strategi smart power approach yakni dengan pemanfaatan teknologi informasi di era digital secara maksimal dalam upaya penanggulangan permasalahan narkotika. BNN RI tengah mengembangkan e-mindik (administrasi penyidikan) yang digunakan untuk meningkatkan kinerja, transparansi dan akuntabilitas, keterpaduan sistem, dan terintegrasinya bidang penyidikan sebagai perluasan transformasi tata kelola digital dalam P4GN.

Selain itu, untuk mendukung kualitas layanan yang lebih optimal telah dibuat sistem layanan satu pintu (BOSS – BNN One Stop Service), pembuatan aplikasi e-medical, layanan online rekomendasi importir/eksportir prekursor narkotika non farmasi.

4. Cooperation dengan menjalin kerja sama baik regional, nasional, maupun internasional

Mengenal 4 Strategi Perang Melawan Narkotika ala BNN RIIlustrasi MoU. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara itu, strategi cooperation dilakukan dengan menjalin kerja sama nasional, regional, dan internasional. Kerja sama internasional BNN RI dilakukan dengan negara-negara Amerika Latin guna mewaspadai peredaran narkoba jenis kokain di Indonesia.

“Dalam menghadapi ancaman bahaya narkoba yang kita pahami bersama sebagai trans national crime yang dapat merusak masa depan generasi muda sebagai modal dasar pembangunan sehingga diperlukan kerja sama, koordinasi, dan kolaborasi dengan pemerintah, swasta, dan seluruh komponen masyarakat,” ungkap Komisaris Jenderal Polisi Petrus Reinhard Golose.

Lebih lanjut pada sektor kerja sama, telah terjalin melalui 161 nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, baik instansi pemerintah maupun komponen masyarakat. Kemudian kerja sama regional dan international telah terjalin dengan 24 negara/lembaga/dan mitra luar negeri dalam penanggulangan permasalahan narkotika.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya