Anggota DPR RI: Jangan Tambah Ornamen Merusak Tebing Pantai Kelingking

Denpasar, IDN Times - Pembangunan lift kaca di Pantai Kelingking, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung menuai beragam respon dari warga Bali. Melalui pemberitaan IDN Times sebelumnya, lift kaca pada tebing Pantai Kelingking mengurangi keindahan pantai.
Namun di satu sisi, Camat Nusa Penida I Kadek Yoga Kusuma, menyatakan proyek lift kaca tidak menutupi sepenuhnya tebing di Pantai Kelingking. Proyek ini juga dibangun oleh pihak swasta dengan sistem sewa lahan milik Banjar Adat Karang Dawa.
Bagaimana Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Daerah Pemilihan (Dapil) Bali, I Nyoman Parta, menanggapi polemik tersebut? Berikut pembahasan selengkapnya.
1. Suara warga terhadap pembangunan lift kaca di tebing Pantai Kelingking adalah bentuk kepekaan terhadap tata ruang

Anggota DPR RI Komisi X, I Nyoman Parta, mengatakan bahwa laporan atas pembangunan lift kaca di tebing pantai Kelingking sebagai bentuk kepekaan warga terhadap penyimpangan pemanfaatan ruang.
“Makin banyak yang berbicara tentang pelanggaran, tata ruang. Makin banyak yang berbicara tentang penyimpangan pemanfaatan ruang, termasuk juga isu pemasangan lift kaca di Pantai Kelingking,” ujar Parta di Hotel Neo Denpasar, pada Kamis (30/10/2025).
2. Pendukung proyek lift kaca di tebing harus memperbaiki pemahaman tentang pemandangan pantai yang sebenarnya

Laki-laki asal Kabupaten Gianyar ini melanjutkan, mereka yang menggagas proyek pemasangan lift kaca di tebing Pantai Kelingking harus memperbaiki pemahaman soal makna pemandangan atau view pantai yang sebenarnya.
Bagi Parta, pemandangan pantai yang sesungguhnya adalah natural apa adanya sesuai dengan yang telah ada sejak awal. Pasir dengan semburan ombak, tebing, dan beberapa batu karang.
“Jangan tambahkan ornamen yang justru tidak nyambung dengan view (pemandangan) pantainya sendiri,” kata Parta.
3. Semua sempadan dibuat oleh alam, jangan dirusak

Parta melanjutkan, langkah terbaik adalah membiarkan kondisi alam apa adanya. Jika pantai terdapat banyak tebing dengan medan terjal, biarkan itu natural.
“Kalau memang dia terjal ya begitulah. Kalau dia bahaya, jangan ke sana gitu. Jadi jangan dirusak sempadan itu. Karena semua sempadan itu dibuat oleh alam,” kata dia.
Ia menegaskan, alasan adanya potensi berbeda dari setiap alam adalah pesan dari alam yang harus dijaga kelestariannya.
















