Pengurus Ashram di Klungkung Bantah Ada Tindakan Paedofil
Semoga kasus paedofil ini segera ada titik terang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Klungkung, IDN Times - Kabar adanya kasus paedofil di sebuah ashram wilayah Klungkung, kembali membuat geger di Bali. Bahkan kabar terakhir, Siti Sapurah, pemerhati anak yang pernah mendampingi kasus pembunuhan Engeline tahun 2015 ini telah dipanggil oleh Subdit 4 Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah (Ditreskrimum Polda) Bali, Kamis (31/1) sore.
Perempuan yang kerap dipanggil Ipung ini mendatangi Polda Bali sekitar pukul 15.00 Wita, dan baru keluar sekitar pukul 18.00 Wita.
Namun, pengurus ashram yang disebut tersebut, mengatakan tuduhan paedofil di lingkungan mereka adalah berita bohong. Meskipun sudah lama berkembang, tapi tidak ada yang bisa membuktikan tuduhan itu.
Baca Juga: Terendus Ada Paedofilia di Sebuah Ashram, Polda Bali Bentuk Tim Khusus
1. Bantah telah terjadi tindakan paedofil di ashram
Saat ditemui IDN Times di lokasi ashram yang dimaksud, seorang pengurusnya, IWS, menjelaskan dirinya sudah lama mendengar tuduhan paedofil yang dilakukan oleh GI, sang pengelola ashram tersebut.
Namun hal itu menurutnya hanya sebuah fitnah. IWS yang sejak kecil tinggal di ashram tersebut mengaku tidak pernah ada yang aneh selama dirinya tinggal di sana.
"Tidak ada itu, tidak ada sama sekali. Kami justru selama ini diperhatikan di sini. Kami sudah dianggap seperti anak sendiri oleh GI," ungkapnya, Jumat (1/2).
Menurutnya tuduhan pedofilia di ashram GP itu diungkapkan oleh orang luar tanpa dasar, dan sama sekali tidak mengetahui bagaimana aktivitas di ashram.
Baca Juga: Ipung Ungkap Pengelola Ashram di Klungkung Akui Lakukan Paedofil