Penuh Tangis, Pengabenan Korban Kompor Jenazah Meledak di Bali
Semoga keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Klungkung, IDN Times - Korban meninggal akibat ledakan kompor jenazah saat upacara ngaben (Pembakaran jenazah) di Setra Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Jumat (19/8/2022) lalu, bertambah.
Seorang korban, Kadek Dwi Putra Jaya (30), meninggal dunia setelah berjuang selama 9 hari dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah, Denpasar. Pengabenan Putra Jaya dilaksanakan di Krematorium Punduk Dawa di Desa Pesinggahan, Kabupaten Klungkung.
Korban yang diketahui bekerja di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Gianyar ini, mengalami luka bakar sekitar 70 persen. Putra Jaya meninggal dunia pada Sabtu (27/8/2022), pukul 23.00 Wita.
Baca Juga: 6 Korban Kompor Jenazah Meledak di Gianyar Alami Luka Parah
1. Meninggal dunia setelah 9 hari dalam perawatan
Putra Jaya merupakan satu dari tiga orang yang bertugas mengoperasikan kompor jenazah saat pengabenan di Setra Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Jumat (19/8) lalu. Ia juga menjadi korban sambaran api, bersama dengan dua petugas kompor lainnya.
Laki-laki asal Banjar Intaran, Desa Pejeng, Gianyar itu mengembuskan napas terakhir setelah 9 hari berjuang melawan luka bakar di sekujur tubuhnya.
Kasubag Humas RSUP Prof Ngoerah, I Dewa Ketut Kresna, mengungkapkan Putra Jaya mengalami luka bakar sekitar 70 persen. Tim medis juga telah melakukan serangkaian tindakan operasi terhadap Putra Jaya. Namun kondisinya terus menurun.
"Korban meninggal setelah sembilan hari dirawat," ujar I Dewa Ketut Kresna, Minggu (28/8/2022).