TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kepala Sekolah di Klungkung Terekam CCTV Jambak Siswinya

2 guru diperiksa atas kasus ini

IDN Times/Wayan Antara

Klungkung, IDN Times - Kepolisian terus mendalami kasus dugaan penganiayaan yang dialami siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) di Klungkung berinisial NKP (19), yang dilakukan oleh Kepala Sekolah (Kepsek) berinisial IGMS, Kamis (9/5). Pemicunya karena siswi tersebut tidak mengenakan kebaya saat upacara pelepasan para siswa.

Kepolisian juga telah menyita rekaman closed circuit television (CCTV) dari sekolah. Melalui CCTV itu, kepolisian akan melakukan pendalaman terkait kasus ini.

1. Adegan di rekaman CCTV terpotong. Kejadian di lokasi kejadiannya tidak terekam

Unsplash/Paweł Czerwiński

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor (Kasat Reskrim Polres) Klungkung, AKP Mirza Gunawan, mengungkapkan pihaknya telah mengamankan rekaman CCTV dari pihak sekolah. Namun setelah dicek, ternyata rekaman CCTV tersebut sudah dalam keadaan terpotong.

"Rekaman CCTV ternyata terpotong. Jadi saat siswi ditarik lalu dibawa ke mana anak itu tidak terekam. Kejadian di ruangan tata usaha juga tidak terekam," ungkap Mirza Gunawan, Selasa (14/5).

2. Kepala Sekolah terekam jelas di CCTV sedang menjambak rambut NKP

star2.com

Mirza mengungkapkan, beberapa kejadian ada di rekaman itu adalah ketika kepsek datang dan menjambak rambut dari NKP. Meski sudah melihat rekamannya, Mirza belum berani menyimpulkan karena harus ada penyelidikan lebih lanjut.

"Arah ke sana (Kekerasan fisik) ada, tapi kami dalami lagi kasus ini," jelas Mirza.

Pihaknya perlu meminta keterangan saksi-saksi di tempat kejadian perkara (TKP). Selain rekaman CCTV, kepolisian juga telah mengamankan pakaian NKP yang berlumuran darah, termasuk visum et repertum.

"Hasil visum belum keluar. Apakah itu luka karena kekerasan atau bagaimana, nanti kelihatan dari hasil visum," ungkapnya.

3. Ada agenda pemeriksaan terhadap saksi dan pelapor

IDN Times/Wayan Antara

Satreskrim Polres Klungkung melaksanakan pemeriksaan terhadap beberapa guru yang mengetahui adanya dugaan penganiayaan di sekolah tersebut, Selasa (14/5).

"Hari ini (14/5) kami periksa dua guru yang mengetahui kejadian itu," ujarnya.

Pihak kepolisian pun telah mengajukan permohonan hasil visum sebagai bahan penyelidikan. "Perlu dilihat lebih detail, apa sih penyebab luka itu. Apakah karena kekerasan atau bagaimana? Itu hanya hasil visum yang menunjukkan," jelasnya.

Baca Juga: Tak Kenakan Kebaya, Siswi di Klungkung Mengaku Dianiaya Kepala Sekolah

Berita Terkini Lainnya