TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terjadi Fenomena Hujan Es di Bali, Ini Penjelasan BMKG

Fenomena ini juga diyakini sebagai pertanda datangnya rezeki

Dok. IDN Times/suara arsana

Bangli, IDN Times - Warga di Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, dikagetkan dengan terjadinya hujan es, pada Selasa (1/2/2022). Hujan es berlangsung selama 10 menit, mulai pukul 14.00 Wita.

Selain di Desa Batur, hujan es juga terjadi di wilayah Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem. Kelihan Adat Batur Utara, I Ketut Wijaya, mengungkapkan hujan es turun bersamaan dengan hujan deras di wilayah Batur. Hujan es tersebut sebesar butiran biji jagung. Tidak ada kerusakan akibat peristiwa hujan es ini.

Lalu apa yang menyebabkan terjadinya hujan es? Berikut fakta fenomena hujan es yang terjadi di wilayah Batur dan sekitarnya, Selasa (1/2/2022).

Baca Juga: Bangli Kawasan yang Rentan Bencana Alam di Bali

1. Fenomena cuaca ekstrem yang dikaitkan dengan keberadaan awan cumulonimbus (CB)

Dok. IDN Times/BMKG Wilayah III

Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika wilayah III, Cahyo Nugroho, menjelaskan bahwa hujan es atau hail merupakan fenomena alamiah yang termasuk dalam kejadian cuaca ekstrem. Fenomena hujan es ini erat kaitannya dengan keberadaan awan cumulonimbus (CB) yang biasanya muncul saat pancaroba.

“Pada awan ini ada tiga macam partikel, terdiri dari air, air yang sangat dingin, dan partikel es. Sehingga hujan lebat yang masih berupa partikel padat berupa es, dapat terjadi,” ungkap Cahyo Nugroho dikutip dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Rabu (2/2/2022).

2. Ada beberapa sifat dari fenomena hujan es

Dok. IDN Times/ BMKG Wilayah III

Cahyo Nugroho juga mengungkapkan ada beberapa sifat dari fenomena hujan es, di antaranya sifatnya sangat lokal dan hanya turun di suatu wilayah dengan luasan 5 sampai 10 Kilometer.

Fenomena hujan es juga biasanya terjadi dalam waktu yang sangat singkat dan bisanya terjadi pada saat peralihan dari musim hujan ke kemarau atau sebaliknya. Serta biasanya fenomena ini terjadi antara siang dan sore hari.

“Fenomena hujan es ini sulit diprediksi secara spesifik karena tidak semua awan cumulonimbus menumbulkan hujan es. Namun hujan es sudah pasti berasal dari awan cumulonimbus serta sangat kecil kemungkinan terjadi di tempat yang sama dalam waktu yang singkat,” jelasnya.

Berita Terkini Lainnya