Anomali di Bali, Pegawai yang Dirumahkan Justru Mulai Bekerja
Perusahaan startup malah banyak lakukan PHK massal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Klungkung, IDN Times- Para pekerja saat ini diresahkan dengan maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang diberlakukan kepada para pegawai di sejumlah wilayah di Indonesia. Beberapa perusahaan besar seperti GoTo, Shoppee, GrabKitchen, hingga Ruangguru juga telah memangkas jumlah tenaga kerja mereka.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, menyebutkan terdapat 10.765 kasus PHK per September 2022. Jumlah tersebut diklaim turun dari dua tahun sebelumnya. Data per September 2022 terdapat kasus PHK 10.765. Informasi tersebut diungkapkan oleh Ida dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (8/11/2022).
Lalu bagaimana kondisi di beberapa daerah? Kondisi ini ternyata anomali di beberapa daerah di Bali. Misalnya saja di Kabupaten Klungkung, di mana kondisi para pekerja kian membaik seiring semakin pulihnya pariwisata. Namun diakui kondisi ekonomi belum pulih total seperti sebelum pandemik COVID-19. Demikian halnya di Kabupaten Karangsem. Angka PHK mulai menurun pada tahun 2022 ini jika dibandingkan dengan tahun 2021.
Baca Juga: Ganggu Toleransi, Millenials di Klungkung Tolak Politik Identitas
1. Pariwisata membaik, para pekerja pariwisata kembali mendapat panggilan bekerja
Bali pada umumnya sangat mengandalkan perekonomian dari sektor pariwisata. Karenanya pandemik COVID-19 menjadi pukulan telak bagi Bali. Kondisi ketenagakerjaan di Pulau Dewata, khususnya di Kabupaten Klungkung, paling mengkhawatirkan yakni pada tahun 2020 atau saat puncak dari pandemik COVID-19.
Pada tahun 2020 lalu, di Klungkung saja setidaknya tercatat terdapat 10.517 karyawan yang dirumahkan. Sementara 817 di antaranya mengalami PHK. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, persentase pengangguran di Klungkung pada tahun 2020 mencapai 5,42 persen.
“Selama pandemik COVID-19 itu kebanyakan justru dirumahkan, bukan di PHK karena sifatnya sementara,” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja Klungkung, I Wayan Sumarta, Jumat (2/12/2022).
Seiring dilonggarkannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat dan pariwisata mulai dibuka, kondisi ekonomi Bali secara umum mulai tahap pemulihan. Dibukanya penerbangan internasional, membuat ekonomi mulai berdenyut bagi Bali yang mengandalkan pariwisata. Para pekerja yang awalnya dirumahkan, kembali dipanggil bekerja. Hal ini bisa dilihat dari data persentase pengangguran di Klungkung.
Tahun 2020 persentase pengangguran yang mencapai 5,42 persen, mulai menurun pada tahun 2021 menjadi 5,35 persen. Penurunan drastis ketika pariwisata mulai dibuka yakni pada tahun 2022 dengan persentase pengangguran menjadi 1,96 persen.
“Jadi bisa dikatakan tenaga kerja yang sebelumnya dirumahkan, dipanggil kembali bekerja. Serta tidak sedikit juga yang sudah berwirausaha,” ungkap Sumerta.
Menurutnya PHK tahun ini, justru banyak terjadi di sektor startup digital dan perusahaan impor - ekspor yang sangat tergantung dari investor atau transaksi luar negeri.