TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pohon Beringin Kembar Ratusan Tahun Tumbang di Tabanan

Seorang warga setempat sampai pingsan melihatnya

Warga di Desa Senganan Penebel gotong royong membersihkan pohon beringin kembar yang tumbang. (Dok.IDN Times/Humas Polres Tabanan)

Tabanan, IDN Times - Diduga karena usianya tua ditambah cuaca hujan dan angin, menyebabkan pohon beringin kembar berusia ratusan tahun di Pura Puseh Ganggangan, Banjar Pagi, Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan tumbang pukul 08.30 Wita, Senin (27/6/2022). Akibatnya, penyengker di Pusa Puseh rusak tertimpa pohon tersebut.

Baca Juga: Potret Pohon Kayu Putih Setinggi 50 Meter di Tabanan, Sakral

Baca Juga: 3 Nama Kandidat yang Lolos Lelang Jabatan di Tabanan

1. Terdengat suara "kretek" sebelum pohonnya jatuh

Warga di Desa Senganan Penebel gotong royong membersihkan pohon beringin kembar yang tumbang. (Dok.IDN Times/Humas Polres Tabanan)

Pemangku pengayah Pura Puseh, I Wayan Asmara Jaya Putra, mengatakan pada saat kejadian sedang turun hujan. Sebelum roboh, terdengar suara "kretek kretek" dan disusul suara gemuruh dari arah pohon beringin kembar tersebut.

Bendesa Adat Pagi, I Wayan Jastra, berada di rumah yang berjarak hanya 20 meter dari pohon selama kejadian. Ia mendengar suara dentuman keras. Jastra lari keluar rumah dan melihat pohon beringin kembar yang tumbuh di Pura Puseh roboh.

Batang pohonnya menutup akses jalan penghubung Banjar Munduk Paku ke Senganan.  Sepeda motor milik warga yang terparkir di dekat lokasi juga tertimpa ranting. Tidak hanya itu, pohon beringin kembar yang tumbang ini juga menimpa tembok pura (penyengker) di sebelah utara.

2. Satu warga pingsan karena kaget

Warga di Desa Senganan Penebel gotong royong membersihkan pohon beringin kembar yang tumbang. (Dok.IDN Times/Humas Polres Tabanan)

Jro Mangku Asmara Jaya didampingi Jro Mangku Periana mengatakan ada seorang warga bernama Ni Ketut Sriasih (60) pingsan karena kaget setelah melihat pohon ini tumbang. Ia tengah melintas di lokasi setelah mencari kayu bakar.

“Dia ini (Sriasih) hampir tertimpa, karena pohon tumbang pelan. Ia sempat menghindar. Setelah itu karena kaget, akhirnya pingsan. Sudah kita tunasin (didoakan dan diberikan tirta atau air suci) tadi di pura agar bisa merasa tenang,” terang Jro Mangku Asmara Jaya.

Pohon setinggi 30 meter ini, kata Jro Mangku Asmara Jaya, berusia sekitar 200 tahun. Jro Mangku Asmara Jaya masih melakukan koordinasi dengan prajuru desa terkait dengan rencana perbaikan penyengker pura yang rusak, termasuk pelaksanaan upacara pascakejadian.

“Rencananya masih akan rembuk, setelah pembersihan potong potong kayu,” jelasnya.

Berita Terkini Lainnya