TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus Kematian Mendadak Babi di Tabanan Bertambah, Capai 4.804 Ekor

Peternak tetap diimbau terapkan biosecurity

(Ilustrasi) IDN Times/Wayan Antara

Tabanan, IDN Times - Kasus kematian mendadak pada ternak babi di Bali yang diduga karena African Swine Fever (ASF) masih terjadi di Kabupaten Tabanan. Dari data yang terkumpul hingga Rabu (18/3), total kematian babi di Tabanan mencapai 4.804 ekor.

Jumlah tersebut bertambah dari total kematian yang tercatat pada Jumat (6/3) sebanyak 3.602 ekor. Artinya bertambah sekitar 1.202 babi yang mati. Dalam menangani kasus kematian babi yang mendadak ini, pihak Dinas Pertanian Tabanan tetap mengimbau peternak menerapkan biosecurity.

1. Tidak ada lokasi baru kasus kematian babi

IDNTimes/Wira Sanjiwani

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Tabanan, I Wayan Suamba, Rabu (18/3) mengatakan kasus kematian mendadak di Tabanan masih terjadi di wilayah yang sama yaitu di Kecamatan Kediri, Marga, Penebel, Tabanan, dan Selemadeg.

''Tidak ada kematian di lokasi yang baru. Masih di wilayah yang sama,'' ujarnya. 

Saat ini untuk membantu peternak dalam menangani bangkai ternak babinya, Bidang Peternakan Dinas Pertanian Tabanan sedang mengusulkan biaya penguburan ke Pemerintah Provinsi Bali. Apabila pengajuan ini disetujui, diharapkan bisa membantu peternak dalam memenuhi biaya penguburan bangkai babi sehingga tidak ada kasus pembuangan bangkai babi secara sembarangan ke lingkungan.

2. Peternak tetap diimbau terapkan biosecurity

(Ilustrasi) (Tim medis dari Dinas Pertanian Kota Denpasar menyemprotkan disinfektan ke kandang babi milik warga di Denpasar, Bali, Rabu (5/2/2020)) ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

Dalam menangani kasus kematian babi mendadak ini, menurut Suamba, satu-satunya langkah yang disarankan adalah menerapkan biosecurity seperti  menjaga kebersihan kandang, rutin melakukan sterilisasi kandang, mengurangi arus lalu lalang orang ke dalam kandang dan yang paling penting adalah memasak pakan babi sampai matang.

Sementara untuk bantuan disinfektan bagi peternak, pihaknya sedang mengajukan anggaran agar bisa masuk ke APBD II. Sementara saat ini dalam pemenuhan disinfektan untuk peternak masih dari bantuan pihak swasta. Terakhir Tabanan mendapatkan bantuan dari perusahaan swasta berupa kaporit 150 kilogram dan BKC 160 liter. Bantuan ini sudah dibagikan kepada para peternak melalui Puskeswan.

Di Kabupaten Tabanan ada tiga Puskeswan yang merupakan perpanjangan tangan Dinas Pertanian yakni Puskeswan 1 yang berlokasi di Baturiti mewilayahi Kecamatan Baturiti, Penebel dan Marga. Puskeswan 2 yang berlokasi di Sanggulan mewilayahi Kecamatan Kediri, Tabanan dan Kerambitan.

Sementara Puskeswan 3 yang berlokasi di Serampingan, Selemadeg Timur mewilayahi Selemadeg, Selemadeg Timur, Selemadeg Barat, dan Pupuan. Selain bantuan dari pihak swasta, ada juga peternak babi yang memenuhi disinfektan secara swadaya.

Berita Terkini Lainnya